Mei, 2009
Tinta Cinta Sitti Hawwa lahir ke dunia.
Waktu itu, gue nulis novel ini terinspirasi kisah nyata seorang sahabat yang menghilang karena terlibat dalam suatu aliran sesat. Waktu itu, gue agak-agak depresi karena gue melewati prosesnya. Maksud gue, waktu dia tanya-tanya tentang ayat ini-ayat itu, dia tuh nanya-nanyanya ke gue. Dasar guenya enggak ngerti, dan emang waktu itu juga enggak tau ada aliran itu, gue jelasin sejauh yang gue tau. Terus dia bilang, bukan kayak gitu yang diajarin guru ngajinya. Dia pun ngasihin gue catatan-catatan yang dia dapat dari pengajiannya itu dan ngajak gue ikutan ngaji. Karena waktu itu gue udah punya guru ngaji sendiri dan karena gue berpendapat bahwa satu guru itu cukup, gue enggak mau ikut. Enggak lama dari situ, dia menghilang. Bener-bener hilang sampai sekarang.
Gue merasa kecolongan. Apa lagi waktu dengar ceritanya langsung dari ibunya. Ya Alloh, gue sedih banget. Berdasarkan catatan-catatannya yang gue pegang *tapi belakangan gue bakar, sih. Gue ngeri* dan studi pustaka serta sedikit investigasi, gue tulislah Tinta Cinta Sitti Hawwa itu. Saat itu, gue cuma pengin banyak orang tahu tentang aliran ini dan supaya enggak ada lagi Sitti Hawwa-Sitti Hawwa lain di dunia itu. Dan karena satu-satunya cara yang gue tahu adalah dengan novel, gue tulislah novel. Gue mulai riset tahun 2002. Novelnya selesai bulan Desember tahun ... 2008 *tutup muka*
Dan langsung gue kirim ke Serambi karena sejak mereka menerbitkan naskah Dan Brown, gue tahu inilah penerbit yang cocok buat gue. Eh bener, dua hari kemudian, gue ditelepon. Naskah gue dinyatakan diterima, walaupun oleh imprint-nya, Penerbit Zaman. Setelah terbit, ya udah. Gue sama sekali enggak minat mau nulis lagi. Dan berdatanganlah e-mail-e-mail itu. Semuanya nanya, kapan sekuelnya terbit. Ya Tuhan, gue sama sekali enggak niat bikin sekuel! Tapi e-mail terus datang. Akhirnya, gue pikir, gue mau bikin novel lepas aja, tapi tokohnya diambil dari novel pertama gue itu. Sandra. Sahabat Sitti Hawwa. Jadi gue mau bikin kalau sahabatnya itu sudah bisa move on. Enggak ada hubungannya sama sekali dengan Sitti Hawwa. Ealah, tahun 2011, masih aja gue terima e-mail yang tanya kapan gue mau buat sekuel. Ya udah, deh. Berasa diteror, naskah Sandra yang sudah 80% rampung itu, terpaksa gue rombak lagi. Setahun kemudian, naskahnya selesai. Dan karena memang cuma gue niatin buat mereka yang minta dibikinin sekuelnya, gue juga enggak berniat menerbitkannya di bawah 'bendera' penerbit mana pun. Gue pilih nerbitin lewat www.nulisbuku.com karena prosesnya gampang dan adminnya helpfull banget, bener-bener asik buat kerja sama. Apalagi gue udah niat banget mau minta bikinin covernya sama Mayya. Alhamdulillah Mayyanya bersedia :)
April, 2013
Senja Milik Sandra lahir ke dunia.
Tapi walaupun sekuel, novel ini bisa dibaca tanpa membaca Tinta Cinta Sitti Hawwa, kok :)
Oh iya, walaupun diterbitin www.nulisbuku.com, novel ini bisa juga dipesan di dirayya (dot) publisher (at) gmail (dot) com. Harga Rp45.000,00. Ada diskon 10% sampai 15 Mei 2013. Setelah itu, harganya balik ke harga semula. Adminnya temen gue juga. Dia yang urus semua pembelian :)
Cuma mau bantu mempermudah temen-temen aja sih, soalnya nulisbuku itu kan, penerbitannya di Surabaya gitu, jadi ongkir Jakarta aja bisa 13 ribu sendiri. Agak berat kalau menurut gue, sih. Udah gitu, masa tunggunya 7-10 hari kerja. Makanya kami berinisiatif beli beberapa eksemplar di muka. Jadi, begitu ada yang transfer, bisa langsung dikirim. Ongkirnya juga lebih ringan :)
Tapi kalau stok yang kami punya sudah habis, silakan beli sendiri di www.nulisbuku.com, ya :)
Jadi, yang minta sekuel, tuh, sudah gue bikin, ya. Sekarang, biarkanlah gue move on dengan tenang....
Tinta Cinta Sitti Hawwa lahir ke dunia.
Waktu itu, gue nulis novel ini terinspirasi kisah nyata seorang sahabat yang menghilang karena terlibat dalam suatu aliran sesat. Waktu itu, gue agak-agak depresi karena gue melewati prosesnya. Maksud gue, waktu dia tanya-tanya tentang ayat ini-ayat itu, dia tuh nanya-nanyanya ke gue. Dasar guenya enggak ngerti, dan emang waktu itu juga enggak tau ada aliran itu, gue jelasin sejauh yang gue tau. Terus dia bilang, bukan kayak gitu yang diajarin guru ngajinya. Dia pun ngasihin gue catatan-catatan yang dia dapat dari pengajiannya itu dan ngajak gue ikutan ngaji. Karena waktu itu gue udah punya guru ngaji sendiri dan karena gue berpendapat bahwa satu guru itu cukup, gue enggak mau ikut. Enggak lama dari situ, dia menghilang. Bener-bener hilang sampai sekarang.
Gue merasa kecolongan. Apa lagi waktu dengar ceritanya langsung dari ibunya. Ya Alloh, gue sedih banget. Berdasarkan catatan-catatannya yang gue pegang *tapi belakangan gue bakar, sih. Gue ngeri* dan studi pustaka serta sedikit investigasi, gue tulislah Tinta Cinta Sitti Hawwa itu. Saat itu, gue cuma pengin banyak orang tahu tentang aliran ini dan supaya enggak ada lagi Sitti Hawwa-Sitti Hawwa lain di dunia itu. Dan karena satu-satunya cara yang gue tahu adalah dengan novel, gue tulislah novel. Gue mulai riset tahun 2002. Novelnya selesai bulan Desember tahun ... 2008 *tutup muka*
Dan langsung gue kirim ke Serambi karena sejak mereka menerbitkan naskah Dan Brown, gue tahu inilah penerbit yang cocok buat gue. Eh bener, dua hari kemudian, gue ditelepon. Naskah gue dinyatakan diterima, walaupun oleh imprint-nya, Penerbit Zaman. Setelah terbit, ya udah. Gue sama sekali enggak minat mau nulis lagi. Dan berdatanganlah e-mail-e-mail itu. Semuanya nanya, kapan sekuelnya terbit. Ya Tuhan, gue sama sekali enggak niat bikin sekuel! Tapi e-mail terus datang. Akhirnya, gue pikir, gue mau bikin novel lepas aja, tapi tokohnya diambil dari novel pertama gue itu. Sandra. Sahabat Sitti Hawwa. Jadi gue mau bikin kalau sahabatnya itu sudah bisa move on. Enggak ada hubungannya sama sekali dengan Sitti Hawwa. Ealah, tahun 2011, masih aja gue terima e-mail yang tanya kapan gue mau buat sekuel. Ya udah, deh. Berasa diteror, naskah Sandra yang sudah 80% rampung itu, terpaksa gue rombak lagi. Setahun kemudian, naskahnya selesai. Dan karena memang cuma gue niatin buat mereka yang minta dibikinin sekuelnya, gue juga enggak berniat menerbitkannya di bawah 'bendera' penerbit mana pun. Gue pilih nerbitin lewat www.nulisbuku.com karena prosesnya gampang dan adminnya helpfull banget, bener-bener asik buat kerja sama. Apalagi gue udah niat banget mau minta bikinin covernya sama Mayya. Alhamdulillah Mayyanya bersedia :)
April, 2013
Senja Milik Sandra lahir ke dunia.
Tapi walaupun sekuel, novel ini bisa dibaca tanpa membaca Tinta Cinta Sitti Hawwa, kok :)
Oh iya, walaupun diterbitin www.nulisbuku.com, novel ini bisa juga dipesan di dirayya (dot) publisher (at) gmail (dot) com. Harga Rp45.000,00. Ada diskon 10% sampai 15 Mei 2013. Setelah itu, harganya balik ke harga semula. Adminnya temen gue juga. Dia yang urus semua pembelian :)
Cuma mau bantu mempermudah temen-temen aja sih, soalnya nulisbuku itu kan, penerbitannya di Surabaya gitu, jadi ongkir Jakarta aja bisa 13 ribu sendiri. Agak berat kalau menurut gue, sih. Udah gitu, masa tunggunya 7-10 hari kerja. Makanya kami berinisiatif beli beberapa eksemplar di muka. Jadi, begitu ada yang transfer, bisa langsung dikirim. Ongkirnya juga lebih ringan :)
Tapi kalau stok yang kami punya sudah habis, silakan beli sendiri di www.nulisbuku.com, ya :)
Jadi, yang minta sekuel, tuh, sudah gue bikin, ya. Sekarang, biarkanlah gue move on dengan tenang....
klo gw pesan dpt bonus tandatangan penulisnya gak? ;)
BalasHapusSama Del, bisa dapet tanda tangan penulisnya ga? :D
BalasHapuswaaa congrats yaaa... :)
BalasHapusaku maunya tjap bibir. karena tanda tangan terlalu menstrim :P
BalasHapusaku minta tjap apa ya enaknya... :p
BalasHapusperjalanan panjang yaaa..
Mau jg dong dikasih gratis ttd nya mbak Della :p
BalasHapusMakk, gw blm email, lupa euy :(
Selamat mbak akhirnya lahir juga sekuelnya..
BalasHapusAku belum baca yang Tinta Cinta Sitti Hawwa..
Penasaran..
Wahh..mantabs sekali ini mbak Della. Jadi penasaran sama bukunya.. ^^
BalasHapuscap kaki (tiga) muat gak ya? :D
hihihi jadi inget kita tadi bbm-an yak.. ;p
BalasHapuspokoknya gue harus punya ini novel..heuheu
selamat ya Del... penapsaran pengen baca euy....
BalasHapusHoreee dapet email dari Dirayya kalo besok katanya Senja Milik Sandra yang gw pesen bakalan dikirim.
BalasHapusDell, GW MINTA VERSI TANDATANGAN!
Awas lho kalo gak. gw samperin ke rumah. #tipikal penggemar psyco gitu deeh.
wah dirimu hebat Del...sudah imut, cantik..... *kentara gak njilatnya?
BalasHapusetapi beneran deh...cantik...imut.....mbak kuliah dimana?
Selamat Ya Del, dan itu foto-foto yang terakhir kenapa jadi penulisnya yang menonjol yaa bukan novel barunya?? *ngarep dilempar novel baru*
BalasHapusSelamat Ya Del, dan itu foto-foto yang terakhir kenapa jadi penulisnya yang menonjol yaa bukan novel barunya?? *ngarep dilempar novel baru*
BalasHapusiya, pengen pesen yang ada ttd penulisnya dong mba :D
BalasHapusYeay, udah pesan bukunya ke Dirraya, mudah2an segera konfirmasinya.
BalasHapusmba mba bisa minta tanda tangannya ga dibukunya? :D
@keluarga Qudsy Kalo pesennya lewat dirayya, dapet, Mak ;)
BalasHapus@danirachmat Idem sama jawaban ke Mak Yani, Dan :D
BalasHapus@Arman Makasih, Koooooohh.. :)
BalasHapus@ndutyke Tjap bibir juga bisa, Mem. Mau warna merah atau fuschia? Hihihi..
BalasHapus@Nophi Iya, Nov. Panjang :D
BalasHapus@Yeye Sejak kapan ih gue dipanggil Mbak sama Yeye? (-__-")
BalasHapus@UuL Hadeh.. kalo cap tiga jempol aja, mau? :D *nawar*
BalasHapus@Desi Harus, Des xD
BalasHapus@Indah Kurniawaty Apa gk usah tanda tanganin ya? *minta disamperin*
BalasHapus@silulak Hihihi.. ih Lulu.. *lemparin hello panda*
BalasHapus@emaknyashira Sengaja, Ty. Nama pun emak narsis, wkwkwk..
BalasHapus@dian_ryan Bisa. Makasih ya, Dian :)
BalasHapus@Bunda Dzaky Makasih ya, Tikaaaa.. :)
BalasHapus@Bunda Kanaya Tengkyu, Rin. Ayo ayo baca :)
BalasHapusMauuuuuu... Mau yang Sita Hawa, mau yang Sandra.. Beneran ^^
BalasHapusSekalian sama tanda tangan penulisnya :*
ada kuis gak hadiahnya buku gratis ? hehehe beli ah nunggu gajian ya, kerja gak nunggu gaji :-D
BalasHapusTemen kuliah aku dulu juga banyak tuh yg terlibat aliran sesat gitu dan menghilang.. Ngeri ya klo gitu.
BalasHapusAku mau donk beli bukunya mba, tp yg ada ttd nya
@Annisa mulia Kirim e-mail aja Nis, ke dirayya(dot)publisher(at)gmail(dot)com ;)
BalasHapus@Lidya - Mama Cal-Vin Hihihi.. silakan, Mbak :)
BalasHapus@Mila Said Iya, Mil. Ngeri banget.. T^T
BalasHapusBuku berttd bisa dipesan di dirayya(dot)publisher(at)gmail(dot)com ;)
Jadi, ampe sekarang sahabat mbak itu hilang? Baca ini jadi pengen nulis novel, tapi moodnya sering naik turun :(
BalasHapusMudah-mudahan laris manis ya mbak!
temen aku jaman kuliah dulu ada tuh, yang sampai dibela-belain dibuatin tugas, dibelikan baju besar, biar masuk aliran begitu itu. sampai temanku nangis-nangis minta tolong biar kita-kita bisa menghalangi ketemuannya mereka.
BalasHapusselamat Del, dah dua buku terbit :)
jd pengen cepet2 baca bukunya
BalasHapusitu crt yg aliran sesat serem juga, ya
@Mayya Belum, May.. :'(
BalasHapusMood-ku juga turun naik, makanya nulis satu novel aja lama banget, ahahahaha..
Amin, makasih doanya ;)
@Miss Rochma Emang serem, Miss. Harus lebih care sama temen deh sejak saat itu.
BalasHapusMakasih, ya.. :)
@myra anastasia Iya, Chi. Serem.
BalasHapusMakasih ya udah mesen ;)
tetiba inget sahabat wktu sma juga ada yg ikut aliran sesat kek bgini, sampe menghilang 6 bulan-an, untung segera sadar :(
BalasHapusdel, mau bukunyaaa.... smoga laris manis dipasaran..Aamiin
dua sahabat karib semasa kuliah kena jg Del, yg satu alhamdulillah baru2 ini keluar, yg satu msh tersesat dalam arti yg sesungguhnya T_T
BalasHapusdan gw lg baca novel2 itu *tapi ga maju2* qiqiqiqi
wah keren kakak.
BalasHapuswalking juga ke blog aku kak
http://manusiapinggiran.blogspot.com/
#BlogWalking
Ah eke jadi penasaran mbak hehehe *ngacir ke toko buku* :D
BalasHapuswah, hebat mbak ceritanya bikin penasaran, dalem banget. kalau saya baca buku keduanya tanpa baca buku pertama, rasanya gimanaa gitu. xD
BalasHapusgw udah ngimel dirayya dan pesan bukunya doonngg
BalasHapus@deva (sabri familie) Makasih, Dev :)
BalasHapus@rindrianie Take your time, Rin. Abis itu bikin review, ya, hehehehe..
BalasHapus@Arif Fajar Nasucha Oke :)
BalasHapus@woroluvpink Kagak ade di toko buku, Wor :D
BalasHapus@Elsawati Dewi Dicoba aja, Elsa :)
BalasHapus@masrafa.com Tengkyu, Mbak De :)
BalasHapusWaaa keren nih Mbak Del...
BalasHapusSelamat yaaa.
Yang buku pertama berarti ada di Gramed ya mbak?
@Untje van Wiebs Ada, Una. Tapi tahun 2009 kemaren. Sekarang mah udah gk ada, hihihi..
BalasHapus