Sebetulnya, etis enggak sih, editor nulis review tentang novel editannya? Hehehe....
Gpp lah ya, anggap aja etis (maksa)
1. Meragu - Indah Hanaco (Bukune, 2013)
Penyuka novel romantis kayaknya pernah denger nama ini, ya. Atau mungkin malah penggemarnya. Indah Hanaco adalah penulis yang cukup produktif. Kalo enggak salah, novel kedua belasnya berjudul Cinta Empat Sisi baru aja diterbitin Grasindo. CMIIW.
Meragu ini sendiri berkisah tentang Priska, seorang perempuan yang jago banget bikin brownies. Dia udah lama banget pacaran, tapi pacarnya itu enggak nunjukin tanda-tanda mau menikah. Saudara-saudara Priska yang gerah melihat situasi itu pun berinisiatif mengenalkan Priska dengan seorang cowok bernama Leon yang foto dan biodatanya mereka lihat di biro jodoh.
Ternyata yang pasang iklan di biro jodoh itu bukan Leon, melainkan kakak perempuannya.
Udah gitu, Leon ini ternyata duda beranak satu. Selain itu, orangnya arogan banget. Setiap Priska ktemu Leon, pasti ujung-ujungnya berantem.
Pembaca mungkin akan merasa kalo Priska ini seperti punya dua kepribadian ya, kalo lagi sama pacarnya, dia gimana. Kalo lagi sama Leon, dia gimana. Tapi belakangan akan ketahuan kok, apa alasannya.
Udah ya, segitu aja review-nya. Khawatir spoiler, wkwkwk....
Menurut gue, yang menyenangkan dari baca novel-novel seperti ini adalah, begitu si tokoh utama cowok muncul, sebetulnya kita udah tau ending-nya. Mereka pasti jadi, ya kan? Tapi prosesnya itu lho, prosesnya itu kan, yang kita nikmati? :)
Meragu juga kayak gitu. Ceritanya mengalir manis, khas drama romantis.
2. First Time in Beijing - Riawani Elyta (Bukune, 2013)
Novel ini merupakan bagian dari Seri Setiap Tempat Punya Cerita.
Berkisah tentang Lisa yang tinggal bersama ayahnya setelah kematian ibunya. Ayahnya tinggal di Beijing, orang asli sana. Menikah dengan ibunya yang orang Indonesia, tapi kemudian bercerai dan si ayah kembali ke negaranya.
Novelnya bercerita seputar keseharian Lisa, bagaimana dia harus beradaptasi dengan keluarga barunya, juga dengan posisi barunya sebagai calon penerus ayahnya, sang pemilik restoran, padahal Lisa sama sekali enggak bisa masak.
Terus juga gimana sulitnya dia belajar bahasa, dan kisah cintanya dengan Daniel.
Alurnya lambat sih, tapi mungkin juga itu ciri khas penulisnya. Konfliknya dibangun pelan-pelan. Dan kisah cintanya manis banget, enggak terlalu banyak adegan gimana-gimananya (FYI, gue enggak terlalu suka novel yang adegan cintanya gimana-gimana, sih. Mungkin karena gue orangnya agak kolot :p)
Btw, waktu novelnya dikirim ke gue via e-mail, gue sama sekali enggak tau siapa penulisnya. Kebijakan penerbit sih, kayaknya. Mungkin supaya editor bisa mengeditsekejam-kejamnya semaksimal mungkin, enggak pandang siapa penulisnya. Makanya pas terbit, gue tersanjung banget. Indah Hanaco dan Riawani Elyta, gitu lho!
Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan Bukune jadi gue bisa mengedit novel-novel keren ini :)
Ditunggu orderan berikutnya, yaaaaaa...! #terKODE
Gpp lah ya, anggap aja etis (maksa)
1. Meragu - Indah Hanaco (Bukune, 2013)
Penyuka novel romantis kayaknya pernah denger nama ini, ya. Atau mungkin malah penggemarnya. Indah Hanaco adalah penulis yang cukup produktif. Kalo enggak salah, novel kedua belasnya berjudul Cinta Empat Sisi baru aja diterbitin Grasindo. CMIIW.
Meragu ini sendiri berkisah tentang Priska, seorang perempuan yang jago banget bikin brownies. Dia udah lama banget pacaran, tapi pacarnya itu enggak nunjukin tanda-tanda mau menikah. Saudara-saudara Priska yang gerah melihat situasi itu pun berinisiatif mengenalkan Priska dengan seorang cowok bernama Leon yang foto dan biodatanya mereka lihat di biro jodoh.
Ternyata yang pasang iklan di biro jodoh itu bukan Leon, melainkan kakak perempuannya.
Udah gitu, Leon ini ternyata duda beranak satu. Selain itu, orangnya arogan banget. Setiap Priska ktemu Leon, pasti ujung-ujungnya berantem.
Pembaca mungkin akan merasa kalo Priska ini seperti punya dua kepribadian ya, kalo lagi sama pacarnya, dia gimana. Kalo lagi sama Leon, dia gimana. Tapi belakangan akan ketahuan kok, apa alasannya.
Udah ya, segitu aja review-nya. Khawatir spoiler, wkwkwk....
Menurut gue, yang menyenangkan dari baca novel-novel seperti ini adalah, begitu si tokoh utama cowok muncul, sebetulnya kita udah tau ending-nya. Mereka pasti jadi, ya kan? Tapi prosesnya itu lho, prosesnya itu kan, yang kita nikmati? :)
Meragu juga kayak gitu. Ceritanya mengalir manis, khas drama romantis.
2. First Time in Beijing - Riawani Elyta (Bukune, 2013)
Novel ini merupakan bagian dari Seri Setiap Tempat Punya Cerita.
Berkisah tentang Lisa yang tinggal bersama ayahnya setelah kematian ibunya. Ayahnya tinggal di Beijing, orang asli sana. Menikah dengan ibunya yang orang Indonesia, tapi kemudian bercerai dan si ayah kembali ke negaranya.
Novelnya bercerita seputar keseharian Lisa, bagaimana dia harus beradaptasi dengan keluarga barunya, juga dengan posisi barunya sebagai calon penerus ayahnya, sang pemilik restoran, padahal Lisa sama sekali enggak bisa masak.
Terus juga gimana sulitnya dia belajar bahasa, dan kisah cintanya dengan Daniel.
Alurnya lambat sih, tapi mungkin juga itu ciri khas penulisnya. Konfliknya dibangun pelan-pelan. Dan kisah cintanya manis banget, enggak terlalu banyak adegan gimana-gimananya (FYI, gue enggak terlalu suka novel yang adegan cintanya gimana-gimana, sih. Mungkin karena gue orangnya agak kolot :p)
Btw, waktu novelnya dikirim ke gue via e-mail, gue sama sekali enggak tau siapa penulisnya. Kebijakan penerbit sih, kayaknya. Mungkin supaya editor bisa mengedit
Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan Bukune jadi gue bisa mengedit novel-novel keren ini :)
Ditunggu orderan berikutnya, yaaaaaa...! #terKODE
Wih, enak juga kalo nggak tahu penerbitnya. Bisa semena-mena ngedit-nya *eh
BalasHapusKalo penulisnya udah kenal kan bisa jadi ada ekspektasi tertentu, misalnya mikir, "Ah, karya si A pasti udah bagus EYD-nya," atau "Ah, si B ini pasti nggak ada plothole-nya," dst. Jadinya nggak terlalu teliti ngedit-nya. *halah, Milo sok tahu, kaya pernah jadi editor aja*
enak ya jadi editor... jadi bisa baca novel terus... hahaha.
BalasHapusWahh keren ya.. bisa baca tulisan bagus sebelum diterbitin ^^.
BalasHapusJd pengen baca novel hasil editan lu mak hehehhee
BalasHapus@Millati Indah Iya Mil, bener kok, kalo kita tau siapa penulisnya, jadi ada ekspektasi tertentu :)
BalasHapus@Arman Hihihi.. Iya, Ko :D
BalasHapus@UuL Alhamdulillah, Ul :)
BalasHapus@Yeye Boleh, boleh :D
BalasHapusDuh ssyik banget mba Della, bisa baca novel sebelum diterbitin, apalagi kalo novelnya keren...
BalasHapusNyari ah digramedia...
Novel gw kapan ya diedit sm lo *mengkhayal siang2*
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapussah aja ah Della ikutan :) aku belum baca nih. duh maaf baru bisa mampir
BalasHapusnanti kalo gw bikin novel, tolong editin ya Del? hehehe *kemudian Della bilang : wani piro?* :p
BalasHapus@dian_ryan Wah, makasih ya, Dian :)
BalasHapus@rindrianie Kapan aja bisa, Rin :D
BalasHapus@Lidya - Mama Cal-Vin Gpp Mbak, aku juga baru sempet posting ini :D
BalasHapus@keluarga Qudsy Hihihi.. u know me so well, Yan xD
BalasHapusYang "First Time in Beijing" sepertinya menarik tuh, Del :-) Karena gue selalu tertarik membaca novel dengan judul yang mencantumkan salah satu nama kota di luar negeri :D (Khususnya Jepang).
BalasHapuswaahh...lama gak berkunjung ternyata dirimu sekarang udah jadi editor juga ya mak.. ^_^ hebaattt maak !!
BalasHapus@pinkuonna Nah, Jepangnya ada, Nong. Judulnya Sakura Wonder, terbitan Gagas Media. Itu juga gue yang ngedit *ehem*
BalasHapus@ceritasofi Udah lama, Sof :D
BalasHapusCuma baru kepikiran pamernya sekarang, hihihi..
isshh gue jadi pengen baca novel meragu itu deh Dell...keliatannya kayak novel orange atau cintapucino gitu kan yaa..? :D
BalasHapusgue sukaaa cerita2 romantissss.... ahuuyy... ;)))
Novel yang Merenung Puls Menggantung gak, Mba. :D
BalasHapusBagus semuaaa, harga2? Berapa?
@Desi Kalo bandingannya Cintapuccino mah, enggak juga ya, Des :)
BalasHapusTapi romantisnya dapet :)
@idahceris Harganya bisa ditanya ke om google ya, Idah, hihihi..
BalasHapusitu yg first time in Beijing walopun bagian dr seri tp kl baca terpisah2 gak akan bingung kali, ya :)
BalasHapuswuih... keren, aku nggak tahu klo mbak Della itu editor... pok pok pok *tepuk tangan*
BalasHapusberarti mbak Della yang baca novel itu duluan, menjadi org pertama dan ngutak-atik sana sini supaya layak terbit...
mauuuuuuu ^_^
Yang etis ituuuuuuuu kalo editornya bagi-bagi buku Mamaaaaa... :P
BalasHapushoo... nyambi jadi editor ya bu? :D
BalasHapuseh iya ada yg ngereview bukunya neh... http://luckty.wordpress.com/2013/06/14/review-senja-milik-sandra :D
Salam kenal mbak editor:-) selama ini sy baru kenal mbak iwied aja:-) makasih udah ngedit FTIB:-)
BalasHapus@riawani elyta Omaygat, penulisnya mampir! *pengsan cantik*
BalasHapusAku temennya Iwied, Mbak. Ordernya juga aku dapet dari dia :)
Aku yang makasih dapet kesempatan ngedit naskah bagus gitu, Mbak. Salam kenal juga :)
@Ayu Welirang Hihihi..
BalasHapus@Miss U Iya Chi, biar dapur tetep ngebul, nyambi sana-sini, wkwkwk..
BalasHapusIya aku juga tau itu reviewnya. Makasih yaaaa.. :)
@Suci Mine Alhamdulillah sambilan yang menyenangkan, Ci ;)
BalasHapus@myra anastasia Iya Chi, tiap novel beda tokoh kok, dan enggak nyambung satu sama lain. Jadi beli yang mana pun enggak akan bingung :)
BalasHapusuwaaa kaka della keren... :")
BalasHapushebat kali kaka jadi editor. aku bolak balik ngelamar ga pernah dipanggil. naseb #malahcurcol
Della,
BalasHapusJadi editor blog gw dong. Biar kalo orang baca blog gw, kesannya elegan, sholehah, welas asih gitu. Bisa kah ? hihihi
@Annesya Coba lagi, Nes. Aku juga enggak sekali coba langsung dapet, kok :)
BalasHapus@Indah Kurniawaty Kalo kayak gitu, gue juga mau, Ndah :D
BalasHapuswaduh.. ini mah 'mencuri start' sebelum beredar :D
BalasHapuskok jadi pengen baca langsung ya... #terKODE juga
sebenarnya, intinya itu ada di akhir tulisan gak sih? hehehehe...
BalasHapuswah....aku kok penasaran sama yang pertama ya....dasar penyuka comrom :)