Sebetulnya, copas posting blog orang dengan seenaknya itu bukan cerita baru.
Temen gue ada yang postingnya khusus tentang puisi dan gue termasuk pengunjung setianya, terus mendadak dia berhenti posting. Setelah itu, dia curhat di facebook dan twitter bahwa ada yang copas semua puisinya dalam satu blog, tanpa menyebutkan sumber.
Gue tau, pasti akan ada dua kubu menanggapi hal ini. Kubu pertama: yang ikut geram. Kubu kedua: yang dengan santainya ngomong, "Kalo enggak mau dicopas, jangan bikin blog."
Gue termasuk kubu pertama, jadi buat kubu kedua, gue mo bilang, "Ya udah, kalo gitu enggak usah belajar internet, jadi enggak usah bikin blog. Enggak usah kerja supaya enggak punya uang buat beli komputer dan modem. Berarti enggak usah sekolah, enggak usah belajar baca-tulis."
Pembahasan gue di sini khusus tentang copas yang enggak pake izin ya, ujug-ujug mencuri dari posting orang laen. Hah, apa? Mencuri? Iya. Dengan tegas gue bilang, itu tindakan mencuri. Karena dengan kamu memposting tulisan orang lain ke blogmu tanpa mencantumkan link, sama aja mengakui itu tulisanmu. Apa namanya kalau bukan pencuri?
Balik ke cerita temen gue, dia mencoba kasih komen ke blog itu, baik-baik ngomongnya, terus kirim e-mail ke pemiliknya. Tau apa kata si pencuri? "Yaelah, orang gini doang kok ribut."
Lah, kalo emang "gini doang", enggak susah dong nyantumin link? Berarti orang itu emang mentalnya mental pencuri. Ada pembaca gue di sini yang berani bilang bahwa nulis puisi adalah sesuatu yang "gini doang"?
Yang kemudian bikin temen gue ngambek nulis lagi, ternyata pencuri idenya bukan cuma satu, tapi lima! Untung aja temen gue enggak bernasib kayak orang ini yang salah satu resepnya di blog dicuri orang terus diterbitin jadi buku.
Dari facebook ini: https://www.facebook.com/waroengophoeng
Lucu sekali, ada buku berjudul Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Cirebon oleh Miftah Sanaji, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, pada bab 'Rujak Cirebon' - ada kalimat ini:
"Rujak kalau istilah di Cirebon adalah segala bentuk sayur-mayur atau buah-buahan yang dicampur dengan saus (bisa berkacang atau tidak) seperti: rujak janganan (lotek, gado-gado), rujak manis (buah-buahan + saus manis), rujak donggala (asinan), rujak uleg (kombinasi sayur + buah dengan saus kacang), rujak merak (manisan pepaya muda disayat dan diserut), rujak sambel asyem (rujak petis), rujak pace (rujak bebek-tumbuk)."
Bandingkan dengan ini:
"Rujak kalau istilah di Cerebon adalah segala bentuk sayur-mayur atau buah-buahan yang dicampur dengan saus (bisa berkacang atau tidak) seperti: rujak janganan (lotek, gado-gado), rujak manis (buah-buahan + saus manis), rujak donggala (asinan), rujak uleg (kombinasi sayur + buah dengan saus kacang), rujak merak (manisan pepaya muda disayat dan diserut), rujak sambel asyem (rujak petis), rujak pace (rujak bebek-tumbuk)."
Bener-bener copy-paste, cuma ganti kata Cerebon yang saya tulis, dengan kata Cirebon (pakai "I")
ini saya tulis di milis NCC, seperti dikutip di sini (dengan menyebutkan sumbernya): http://indonesianfoodweekncc.blogspot.com/2009/04/rujak-sambel-asem-dari-cirebon.html
Belon dicek bab-bab lainnya, dengan topik makanan khas Cerebon yang lain. --
Udah beda lagi dong ya masalahnya kalo sampe kayak gini. Tempo hari juga ada buku ber-setting luar negeri yang ternyata beberapa bagiannya merupakan copas plek ketiplek dari blog orang.
Ya, mungkin "cuma" beberapa baris. "Cuma" beberapa paragraf. Tapi yang kamu anggap "cuma" itu adalah hasil pemikiran seseorang, mungkin dia malah melakukan riset untuk tulisan itu. Have some respect, fellas!
Jadi, permasalahan dari para pencuri ini adalah tidak menghargai karya orang lain dan tidak kreatif.
Dan satu hal lagi yang sebetulnya kamu pertaruhkan saat kamu ketahuan mencuri tulisan orang: pembaca akan terus mengecapmu sebagai pencuri. Kalo menurutmu itu enggak masalah, ya terusin aja mencuri.
Tapi sebetulnya, betulkah posting kita tidak dilindungi hukum? Betulkah kita seharusnya pasrah aja posting kita dicuri?
Jawabannya ada di sini .
Setiap hasil tulisan kita, mau kita publish di mana pun, itu otomatis jadi milik kita, dan dilindungi undang-undang, tepatnya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Semua yang dilindungi undang-undang memiliki risiko pidana. Gimana caranya menghindari risiko itu? Cantumkan sumber. Semudah itu. Tapi mungkin agak berat buat para pencuri, ya. Orang nyurinya dengan sengaja kok, karena pengin pembaca blognya menganggap itu tulisan dia.
Untuk para blogger, mungkin ada baiknya blogmu di-protect. Ada beberapa blog yang enggak bisa diklik kanan, juga enggak bisa dicopas. Paling banter si pencuri bakalan ngetik ulang isi postingmu, tapi gue ragu. Mental pencuri mana mau capek-capek ngetik ulang, palingan dia nyari blog laen yang bisa dicopas.
Untuk kode protect-nya bisa kamu gugling ya, soalnya gue juga enggak tau, hehehe..
Jadi, buat yang postingnya dicuri dan merasa sakit hati, jangan berhenti posting, ya. Kita enggak bisa melarang orang mencuri, tapi kita bisa terus menulis :)
Selamat menulis, temans ^_^
Temen gue ada yang postingnya khusus tentang puisi dan gue termasuk pengunjung setianya, terus mendadak dia berhenti posting. Setelah itu, dia curhat di facebook dan twitter bahwa ada yang copas semua puisinya dalam satu blog, tanpa menyebutkan sumber.
Gue tau, pasti akan ada dua kubu menanggapi hal ini. Kubu pertama: yang ikut geram. Kubu kedua: yang dengan santainya ngomong, "Kalo enggak mau dicopas, jangan bikin blog."
Gue termasuk kubu pertama, jadi buat kubu kedua, gue mo bilang, "Ya udah, kalo gitu enggak usah belajar internet, jadi enggak usah bikin blog. Enggak usah kerja supaya enggak punya uang buat beli komputer dan modem. Berarti enggak usah sekolah, enggak usah belajar baca-tulis."
Pembahasan gue di sini khusus tentang copas yang enggak pake izin ya, ujug-ujug mencuri dari posting orang laen. Hah, apa? Mencuri? Iya. Dengan tegas gue bilang, itu tindakan mencuri. Karena dengan kamu memposting tulisan orang lain ke blogmu tanpa mencantumkan link, sama aja mengakui itu tulisanmu. Apa namanya kalau bukan pencuri?
Balik ke cerita temen gue, dia mencoba kasih komen ke blog itu, baik-baik ngomongnya, terus kirim e-mail ke pemiliknya. Tau apa kata si pencuri? "Yaelah, orang gini doang kok ribut."
Lah, kalo emang "gini doang", enggak susah dong nyantumin link? Berarti orang itu emang mentalnya mental pencuri. Ada pembaca gue di sini yang berani bilang bahwa nulis puisi adalah sesuatu yang "gini doang"?
Yang kemudian bikin temen gue ngambek nulis lagi, ternyata pencuri idenya bukan cuma satu, tapi lima! Untung aja temen gue enggak bernasib kayak orang ini yang salah satu resepnya di blog dicuri orang terus diterbitin jadi buku.
Dari facebook ini: https://www.facebook.com/waroengophoeng
PLAGIAT | BUKU | PENERBIT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Lucu sekali, ada buku berjudul Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Cirebon oleh Miftah Sanaji, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, pada bab 'Rujak Cirebon' - ada kalimat ini:
"Rujak kalau istilah di Cirebon adalah segala bentuk sayur-mayur atau buah-buahan yang dicampur dengan saus (bisa berkacang atau tidak) seperti: rujak janganan (lotek, gado-gado), rujak manis (buah-buahan + saus manis), rujak donggala (asinan), rujak uleg (kombinasi sayur + buah dengan saus kacang), rujak merak (manisan pepaya muda disayat dan diserut), rujak sambel asyem (rujak petis), rujak pace (rujak bebek-tumbuk)."
Bandingkan dengan ini:
"Rujak kalau istilah di Cerebon adalah segala bentuk sayur-mayur atau buah-buahan yang dicampur dengan saus (bisa berkacang atau tidak) seperti: rujak janganan (lotek, gado-gado), rujak manis (buah-buahan + saus manis), rujak donggala (asinan), rujak uleg (kombinasi sayur + buah dengan saus kacang), rujak merak (manisan pepaya muda disayat dan diserut), rujak sambel asyem (rujak petis), rujak pace (rujak bebek-tumbuk)."
Bener-bener copy-paste, cuma ganti kata Cerebon yang saya tulis, dengan kata Cirebon (pakai "I")
ini saya tulis di milis NCC, seperti dikutip di sini (dengan menyebutkan sumbernya): http://indonesianfoodweekncc.blogspot.com/2009/04/rujak-sambel-asem-dari-cirebon.html
Belon dicek bab-bab lainnya, dengan topik makanan khas Cerebon yang lain. --
Udah beda lagi dong ya masalahnya kalo sampe kayak gini. Tempo hari juga ada buku ber-setting luar negeri yang ternyata beberapa bagiannya merupakan copas plek ketiplek dari blog orang.
Ya, mungkin "cuma" beberapa baris. "Cuma" beberapa paragraf. Tapi yang kamu anggap "cuma" itu adalah hasil pemikiran seseorang, mungkin dia malah melakukan riset untuk tulisan itu. Have some respect, fellas!
Jadi, permasalahan dari para pencuri ini adalah tidak menghargai karya orang lain dan tidak kreatif.
Dan satu hal lagi yang sebetulnya kamu pertaruhkan saat kamu ketahuan mencuri tulisan orang: pembaca akan terus mengecapmu sebagai pencuri. Kalo menurutmu itu enggak masalah, ya terusin aja mencuri.
Tapi sebetulnya, betulkah posting kita tidak dilindungi hukum? Betulkah kita seharusnya pasrah aja posting kita dicuri?
Jawabannya ada di sini .
Setiap hasil tulisan kita, mau kita publish di mana pun, itu otomatis jadi milik kita, dan dilindungi undang-undang, tepatnya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Semua yang dilindungi undang-undang memiliki risiko pidana. Gimana caranya menghindari risiko itu? Cantumkan sumber. Semudah itu. Tapi mungkin agak berat buat para pencuri, ya. Orang nyurinya dengan sengaja kok, karena pengin pembaca blognya menganggap itu tulisan dia.
Untuk para blogger, mungkin ada baiknya blogmu di-protect. Ada beberapa blog yang enggak bisa diklik kanan, juga enggak bisa dicopas. Paling banter si pencuri bakalan ngetik ulang isi postingmu, tapi gue ragu. Mental pencuri mana mau capek-capek ngetik ulang, palingan dia nyari blog laen yang bisa dicopas.
Untuk kode protect-nya bisa kamu gugling ya, soalnya gue juga enggak tau, hehehe..
Jadi, buat yang postingnya dicuri dan merasa sakit hati, jangan berhenti posting, ya. Kita enggak bisa melarang orang mencuri, tapi kita bisa terus menulis :)
Selamat menulis, temans ^_^
Blog saya diprotect gak bisa klik kanan, biar gak ada yang bisa copas...hehee....
BalasHapuspadahal dgn menyatumkan link itu mudah banget ya....
BalasHapusFoto gw di blog pun dicuri beberapa kali. Ampun deh. Sebel, marah, kecewa smua perasaan itu jadi satu
BalasHapusBanyak postingku yg ditulis ulang di blog orang tanpa mencantumkan sumber. Beberapa malah menguatkan SERP.
BalasHapusSoal kubu, ada opsi ketiga tidak ya?
Sebenernya, biarpun di-protect, orang kalo niatnya nyolong ya tetep ada aja caranya. Tapi, ya paling enggak ada usaha nge-protect.
BalasHapusJadi inget tulisanku yang Kamus Bahasa Brebes itu dicopas plek, gak pake link sumber, dan bukan cuma satu artikel doang pula.
Kalo ada yang komen "gitu doang", coba kalo dia ada di posisi yang dicuri tulisannya, mau?
@Emi Syofyan Bagi tipsnya dong :)
BalasHapus@Santi Dewi Itulah, San. Toh nyantumin link juga modal copas doang :D
BalasHapus@masrafa.com Ngerti kok Mbak, pastilah campur aduk rasanya.
BalasHapus@Susi Susindra SERP, Search Engine Result Page ya, Mbak?
BalasHapusYa boleh Mbak tambah sendiri opsi kubu ketiga :)
@Millati Indah Yang komen "Gitu doang" udah pasti pencurinya Mil, mana pernah dia bikin tulisan hasil pikirannya sendiri :D
BalasHapuspaling sebel ama pencuri2 baik di dunia maya maupun dunia nyata!!!
BalasHapusjadi teringat sama pepatah klasik, "di internet itu kalo gak ngopas ya dicopas" :(
BalasHapusiyesss makkkk.. paling kesel emg klo sembarangan aja nyuri2 foto dan copas tulisan kita. Foto Millie pernah ada di blog seseorang tanpa nyebut sumbernya.. itu org maen tempelin aja di blog nya -___-"
BalasHapusPadahal kalau pun nyadur, at least kan bisa kalimatnya diganti gituuu. Kayak kasus si Anggito Abimanyu deh >,<
BalasHapusAku sih ga diprotek, biarin aja. Dan insyallah aku ga nyolong tulisan atau foto, paling kalau pun ga nyantumin sumber, ya foto artis yang ga jelas siapa yang foto, sumbernya dari mana :D :D
iya sih untuk melindungi bisa dgn jalan protect ya, tapi kadang aku males wong tulisanku kaya gitu di blog
BalasHapusgw sebenernya khawatir ada yg nyolong fiksi gw Del, tapi ya sudahlah, semoga kalopun ad yg nyuri Tuhan ngasih gw ide yg melimpah buat tetep nulis lg :)
BalasHapusudah dikasi watermark aja masih suka dicuri jg lho, tyt bisa di edit :{
BalasHapusomg...itu yang tentang rujak cirebon..plek ketiplek banget yaaak..
BalasHapusdan bener banget, kita nulis blog dan terutama yang isinya puisi atau cerpen, kan pake mikir, ga seenaknya aja.
Paling ga fair banget kalo puisi atau cerpen yang dibuat dengan mikir berhari2, eeh di jiplak orang seenaknya...ckckck..
Kalau menurutku sih tulisan kita dicopas orang itu menandakan kalau tulisan kita bermutu dan bagus. Gak mungkin kan copas tulisan jelek, pastinya mereka mencari tulisan yang bagus dengan karakter yang menarik. Namun etikanya adalah mencantumkan link sumber tulisan tersebut. Hal ini adalah salah satu wujud apresiasi dan "pamitan" kalau kita memakai tulisan-tulisan mereka. Namun nyatanya mereka sang pengopas tidak sadar, mengerti, dan faham dengan hal ini. Kalau memang tidak sadar juga, mari kita timpuk keyboard sama-sama. Hehee ;) Yang sabar ya mbk.
BalasHapustulisanku bahkan pernah dipakai orang buat usaha dia (contoh undangan berbahasa Jawa). Padahal aku sdh membolehkan mengkopi TAPI HARUS izin dulu dengan saya dan mencantumkan link tulisan saya.. :)
BalasHapusUntungnya setelah saya tegur dia ganti tulisan promo itu di blognya, tapi wallahualam yg di percetakannya ya.. :)
@Arman Soalnya foto Emma sering dicuri ya, Ko? Emang nyebelin orang-orang kayak gitu :(
BalasHapus@Elsawati Dewi Yang penting sebutin sumber, Sa :)
BalasHapus@Yeye Emang nyebelin kalo kayak gitu :(
BalasHapus@Untje van Wiebs Iya, kalaupun dia gk sudi sebutin sumber, mbok ya bikin kalimat baru yang intinya sama. Susah emang pola pikir orang-orang kayak gitu, Na..
BalasHapus@Lidya - Mama Cal-Vin Mbak Lid merendah ih, tulisannya bagus gitu kok :)
BalasHapus@rindrianie Iya Rin, yang penting jangan berhenti berkarya. Tapi pencurinya tetep harus dikasih tau.
BalasHapus@dian sigit solichedi Wihhhh.. hebat :(
BalasHapus@Desi Itulah, Des..
BalasHapus@Imam Sujaswanto Hai Imam, makasih udah mampir :)
BalasHapusIya yang penting sebetulnya nyebutin sumber. Rata-rata blogger udah tau kok risiko nulis di blog itu adalah di-copas, tapi kan tetep ada etika. Apa gunanya jadi manusia kalo otaknya gk dipake, ya kan? :)
Iya saya sabar kok, hihihi..
@Riski Fitriasari Berarti dia melakukannya mungkin karena blom aware ya, Mak. Untung akhirnya hepi ending :)
BalasHapusKalo soal copas2 mah ga ada abisnya ya Del.. Gw kadang kalo lagi iseng suka google2 gitu kan pake keyword bebenyabubu. Kadang nemu aja sih tulisan ato hasil foto gw dipajang di web/blog mana gitu (sampe di kaskus dan FB juga ada) tanpa ijin. Tapi karena sejauh ini masih pada tulis sumbernya jadi ya sudahlah. At least masih ada usaha ngehargainnya.
BalasHapusTeh Erry juga baru kejadian kan ya, tulisannya dicopas total sama salah satu page FB... asem banget tuh adminnya..
aaarrrggghh.. pernah baca bbrp kali kubu yang berpikir "Resiko tulisan di publish itu adalah di copas. Kalau gak mau di copas, ya jangan menulis"
BalasHapusBuat saya, ini bukan masalah harus brenti menulis apa enggak. Tapi di dumay pun tetep ada yg namanya netiket. Ngambil milik org tetep aja namanya mencuri :(
@bebenyabubu Iya, seenggaknya sebutinlah sumber. Enak banget nyuri punya orang :(
BalasHapus@myra anastasia Iya, setuju, Chi. Etika itu kan dasar hidup bersosialisasi. Tanpa etika, bukan manusia dong :)
BalasHapusemang sebel ya kalo kita yang udah capek2 buat org tinggal nyontek. tapi klo aku udah taro tulisan & foto di internet udah relain aja kalo emang ada yang mau copy sih, kalo ada yang mau loh yaaa bwahahaha
BalasHapusAdududu, padahal yg namanya buat puisi gak semua org bisa ya, Mba.
BalasHapusProtect lbih aman. :)
@Della
BalasHapusBlog yang klik kanannya dinonaktifkan masih bisa dikopi, yaitu dengan tombol Ctrl + A lalu Ctrl + C. Blog saya bisa diklik kanan, tapi enggak bisa dikopi.
Maaaak... nyebelin memang orang yang nyontek tanpa bilang sumber tuh..
BalasHapushahaha salah satu postinganku pernah dicuri orang trs dijadiin buku. kayaknya kompilasi tulisan gitu.
BalasHapuspas aku googling siapa orangnya, lah sesama rekan guru juga ternyata? tapi aku tak kenal dia siapa dan dia jauh juga dari surabaya.
akhirnya aku cuekin aja.
@Muhammad Lutfi Hakim Makasih infonya, Mas. Kalau ada tutorialnya, boleh kok share link-nya di sini supaya bisa bermanfaat buat yang lain :)
BalasHapus@Mila Said Masa gk ada yang mau? Fotomu kan bagus-bagus, Mil :)
BalasHapus@idahceris Iya, Dah. Tindakan preventif ;)
BalasHapus@Titi Esti Iya, Mbak :(
BalasHapus@ndutyke Soalnya kalo pun dibilangin, pasti ngeyel, Mem. Ntar kluar deh kalimat, "Ah, tulisan gini doang diributin." Sakit hati deh kitanya :D
BalasHapusAku juga pernah nemu kok buku orang yang ternyata isinya kompilasi tapi ketauan banget bahasanya tuh bahasa terjemahan. Jadi, iseng aku sok-sokan translate satu kalimat buku itu ke bahasa Inggris trus aku gugling, eh dapet, lho. Aslinya emang dari blog orang luar negeri. Dan delapan dari dua belas cerita di situ, dia ambil dari blog itu. Emang sih ada "usaha"nya buat nerjemahin (walaupun kaku banget penerjemahannya) tapi kan setelah tau jadi kesel. Cape deeeehh..
Bete sih ya kalo ngikutin blog orang trus ditutup karena di-copas gini....tapi yah namapun dunia maya ya semua info bebas nyebar, tinggal benerin perilaku orang orangnya sih...mental nya perlu dibenerin.
BalasHapusWah, harus nyari cara baru biar gak ditilep tulisanku -_-
BalasHapuspenulis tetaplah penulis dan pencuri tetaplah pencuri, sampai ada yang berhenti. Jadi, tetaplah menulis :)
BalasHapusHai, apakabar? Sudah makan?
BalasHapusTerima kasih sudah menceritakan ihwal pencurian atas tulisan saya.
Ternyata ada lagi yang melakukan hal yang sama, pada obyek yang sama. Kali ini dilakukan oleh bligger. Walau tidak secara komersil, tapi mencuri tetaplah mencuri, jeh!
Salam,
Ophoeng
http://kotaudang-sap.blogspot.com/2009/08/rujak-donggala-cirebon.html?m=1