Saat
aku menjemput anakku di sekolahnya (preschool), ada wanita paruh baya
mengatakan, “Itu anaknya siapa ya, nakal sekali.”
Pandanganku pun langsung
mencari dan tertuju pada satu orang anak yang terlihat melempari buah apel dari
plastik belanjaan ibunya sendiri. Ibunya terlihat agak marah, lalu ia
memasukkan kembali buah apel itu, pamit dengan kumpulan ibu-ibu lainnya dan
segera membawa anaknya pergi.
Usut punya usut,
anak laki-laki berusia 4 tahun tersebut, rupanya memang pernah melakukan
beberapa tindakan yang membuat orang menilainya sebagai anak nakal. Tapi
bagiku, aku tidak setuju dengan adanya istilah nakal dalam dunia anak.
Definisi nakal
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berbuat kurang baik, tidak menurut,
mengganggu dan sebagainya. Sedangkan kenakalan adalah sifat nakal, perbuatan
nakal dan tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dalam
suatu masyarakat.
Nah, setiap
perbuatan yang dilakukan anak, meski itu baik maupun kurang baik, menurutku
memiliki sebuah makna. Terlebih pada anak berusia 1-5 tahun.
Pada usia
keemasan, kemampuan tumbuh dan kembang anak sedang pesat-pesatnya. Semua yang
terjadi pada anak, sebenarnya menjadi gambaran dan juga hasil mengenai
bagaimana orangtuanya mengolah, membimbing, dan membersarkan anaknya. Toh, kita
bertanggung jawab atas masa depan anak kita kan, Bu?
Untuk itu, aku begitu menjunjung tinggi pola
asuh yang positif demi kebaikan anakku. Pola asuh positif (positive parenting),
merupakan pola pengasuhan yang menghargai sudut pandang anak dan menekankan
pada sikap positif. Pola asuh ini bisa dilakukan dengan membantu anak merasa
bangga atas dirinya dengan menunjukkan sikap positif dan penuh kasih sayang,
juga memberi perhatian lebih saat anak mengikuti aturan, memberi bantuan dan
menujukkan afeksi.
Dalam menghadapi
setiap tindakan anak, kita perlu memahami apa maksud dari perbuatannya dan
cobalah untuk berpikir bahwa apa yang ia lakukan adalah proses untuk
kecerdasannya. Setelah itu, kita baru bisa memberikan respon terhadap
perilakunya yang kurang baik dengan suatu strategi yang efektif.
So, ini dia
ibu-ibu, tips berikut bisa kita coba untuk menghadapi saat anak menunjukkan
perilakunya:
- Memukul teman: Ada kalanya anak tidak bisa menggunakan kata-kata dengan cepat atau detail secara baik. Begitu menghadapi ‘sesuatu’, ia bisa langsung memukul saat ia tidak mampu mengekspresikan keinginannya dengan kata-kata. Jika terjadi, ajari anak untuk menggunakan kata dalam menyelesaikan masalah, dan motivasi ia untuk belajar bernegosiasi dengan orang lain.
- Berbohong: Anak di usia dini tidak memahami bahwa mengatakan sesuatu yang tidak benar adalah hal yang salah. Untuk menghadapinya, jelaskan dengan perlahan dan berikan pembelajaran tentang pentingnya berkata benar.
- Melempar benda: Saat putus asa atau marah ia bisa melempar barang untuk mendapatkan perhatian ibunya. Anak kadang tidak menyadari mana hal baik dan tidak baik, dan juga tidak menyadari bahaya dari benda yang ia lempar. Untuk itu, ajari ia untuk memanggil dengan sopan bila membutuhkan ibunya.
Ada juga anak yang nakal sebenarnya tau kalau mereka berbuat salah, tapi sengaja ngelakuin utk cari perhatian karena mereka pikir cuma dgn cara gitu ortu nya bakal notice dia. Gw blom pny anak sih tapi merhatiin anak2 sodara :p
BalasHapusWahh, anak saya sering banget melakukan hal yang nomor 2 Mba Della :(
BalasHapusbilangnya mau nonton video lagu pesawat di laptop saya, ternyata setelah saya lihat bukan video itu yang ditontonnya, ia malah nonton film boboiboy :(
Ada juga anak kecil yang kalau ada orang lain selalu minta "sesuatu" gitu ya, mba? Misal sebelumnya udah minta duit buat jajan, udah di kasih tapi pas ada orang lain minta lagi seakan2 biar dikasih lagi gitu...
BalasHapusmenurut gw sih gak ada anak nakal ... cuma ada anak yang mencari perhatian orang dewasa atau teman di sekitarnya aja.
BalasHapusWahh.. jadi keingetan sama anaknya temen eum..hehe itu nakalnya minta ampunn.. Orang tua diajak berantem, orang yang lewat dilempari batu, edan pokoknya.. yang bisa cegah hanya orang tuanya sedangkan kalo orang lain yang nasehati atau memarahi bakal lebih sadis.. :D
BalasHapusudah lama gak BW, tampilan blogmu berubah ya jadi kekinian hahaha
BalasHapusjikalau keduanya berjalan beriringan gimna mbak di pinter baget tapi juga nakal ?
BalasHapus