Waktu gue masih SMP kira-kira sepuluh tahun yang lalu *bakar KTP* gue pernah baca komik tentang penari balet jenius dari dusun yang berhasil masuk Royal Ballet School. Tapi dalam perkembangannya, makin naik tingkat, dia makin menemui kesulitan. Tubuhnya nggak bisa bergerak sesuai keinginan mentornya.
Ternyata hal itu disebabkan latihannya yang bertahun-tahun di dusun itu emang nggak sesuai dengan standar balet internasional. Satu-satunya cara untuk tetap maju adalah balik lagi ke latihan dasar. Dia harus berlatih melawan refleks tubuhnya sendiri. Ofkors sulit, tapi berkat latihan keras dan niat kuat, akhirnya dia berhasil.
Gue sekarang lagi mengalami hal itu. Novel pertama gue tahun 2009 itu bisa dibilang beginner's luck: kelar nulis ditawarin ke satu penerbit dan langsung di-approve.
Waktu itu, gue merasakan urgensi untuk menulis novel yang berdasarkan kisah nyata itu, jadi gue nulis ya nulis aja, nggak ada tuh pake segala macem langkah penulisan.
Novel kedua pun karena cuma buat memenuhi permintaan pembaca novel pertama yang minta dibikinin sekuel. Lagi-lagi gue nulis ya ngalir aja, terbitinnya pun selfpublishing.
Begitu masuk novel ketiga, gue stuck dong di bab keempat. Saat itulah gue sadar: gue nggak punya basic penulisan!
Untungnya gue follow Instagram Jia Effendie. Dari situ gue tau ada Kelas Menulis 101.
Diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu selama empat kali, tanggal 16, 17, 23, dan 24 Mei 2015, pukul 10.00-13.00.
Tanggal 16, materinya Membahas Elemen-Elemen Fiksi. Tanggal 17, Membuat Outline/Perencanaan Novel/Plotting. Berhubung gue nggak bisa dateng hari Sabtu, makanya cuma bisa dateng yang hari Minggu.
Bertempat di Terminal Coffee, Jl. Cemara No. 39, Bandung. Iya Bandung. Gue si-nggak-pernah-pergi-jauh-sendirian ini, gue yang kalo-ditinggal-di-blok-m-aja-nyasar-dan-tak-tau-arah-jalan-pulang, berangkat sendirian dong ke Bandung naek travel.
Satu-satunya yang bikin gue berani adalah karena gue pengin banget nimba ilmu langsung dari penulis favorit gue, Jia Effendie.
Dan semesta mendukung banget deh, ada blogger kondang Bandung yang bersedia jadi guide gue. Ahaaaaayyy.... (cerita travel dan guide tersebut akan jadi dua postingan tersendiri setelah ini).
Gue bagi dikit ya, hasil belajar gue hari itu. Iya dong, dikit aja. Ilmu itu mahal! Kalo mo tau lebih, pm aja, ntar gue kasih nomer rekening *evil grin*
Langkah-Langkah Menulis Novel:
1. Cari ide
2. Tentukan genre novel yang mau kamu tulis itu. Sebisa mungkin, jangan campur-campur genre. Kalo romantis, ya romantis aja. Jangan horor-romantis.
3. Tentukan tema dan premis. Premis adalah satu kalimat yang akan menggambarkan isi novelmu. Premis ini penting banget! Jadi, kalo ada yang nanya, "Eh, novel lo ceritanya tentang apa?" dan jawabanmu muter-muter, kamu nggak bisa menceritakannya dengan ringkas, bisa dipastikan kamu sendiri nggak tau novelmu itu ceritanya tentang apa. Gawat, kan?
Formula premis adalah: siapa menginginkan apa dan dihalangi oleh apa.
4. Buat outline, seenggaknya kamu udah tau bab 1 isinya apa, bab 2 apa, bab 3 apa, jadi andaikan kamu blank di bab 2, kamu bisa langsung kerjakan bab 3.
5. Lakukan riset
6. Pahami unsur-unsur cerita dan proses menulis
Unsur-Unsur Cerita:
1. Tokoh/karakter, buat character chart. Si tokoh namanya siapa, gambaran fisiknya seperti apa, hobinya apa, kebiasaan-kebiasaannya apa, prinsip hidupnya apa, masa lalunya gimana, ketakutannya apa
2. Plot
3. Seting
4. Sudut pandang
5. Suara dalam novel. Maksudnya kalo tokohmu perempuan pemalu, pasti "suaranya" dalam bercerita akan beda dengan tokoh perempuan ceria, misalnya.
6. Dialog
7. Adegan
8. Pembuka --> adalah yang bikin pembaca terus membaca hingga akhir. Kalo pembuka gagal, kemungkinan novelmu akan langsung ditutup dan nggak pernah dibaca lagi
9. Ending --> adalah yang bikin pembaca mau membeli novelmu berikutnya. Kan ada tuh ya, novelis yang endingnya malesin, jadi tiap kali kita melihat novelnya dipajang di toko buku, megangnya aja kamu males. Nah, makanya ending harus bikin pembaca puas, minimal suka dengan cara penulisanmu.
Nah, namanya juga kelas penulisan, ya. Setelah teori, kami langsung disuruh praktik, dong. Bikin outline. Berhubung gue emang lagi mau mendiskusikan draft novel ketiga gue yang nggak kunjung usai ini, gue kasih outlinenya untuk dibahas. Eh, kata Jia ceritanya menarik! DKJ material! Kata Jia! Kata Jia! Kata Jia! *kemudian pingsan saking ge-ernya*
Sayang banget deh kelasnya tau-tau udah selesai aja. Teman-teman yang belum sempat ikut, dateng yuk minggu depan. Temanya menarik, lho.
Tanggal 23 Mei 2015 temanya Self Editing, tanggal 24 Mei 2015 temanya Tips Menembus Penerbitan, Menyusun Proposal untuk Dikirim ke Penerbit.
Cocok banget tuh buat kalian yang udah punya naskah tapi belum ngerti caranya nembus penerbit. Ada ilmunya ^^
Ternyata hal itu disebabkan latihannya yang bertahun-tahun di dusun itu emang nggak sesuai dengan standar balet internasional. Satu-satunya cara untuk tetap maju adalah balik lagi ke latihan dasar. Dia harus berlatih melawan refleks tubuhnya sendiri. Ofkors sulit, tapi berkat latihan keras dan niat kuat, akhirnya dia berhasil.
Gue sekarang lagi mengalami hal itu. Novel pertama gue tahun 2009 itu bisa dibilang beginner's luck: kelar nulis ditawarin ke satu penerbit dan langsung di-approve.
Waktu itu, gue merasakan urgensi untuk menulis novel yang berdasarkan kisah nyata itu, jadi gue nulis ya nulis aja, nggak ada tuh pake segala macem langkah penulisan.
Novel kedua pun karena cuma buat memenuhi permintaan pembaca novel pertama yang minta dibikinin sekuel. Lagi-lagi gue nulis ya ngalir aja, terbitinnya pun selfpublishing.
Begitu masuk novel ketiga, gue stuck dong di bab keempat. Saat itulah gue sadar: gue nggak punya basic penulisan!
Untungnya gue follow Instagram Jia Effendie. Dari situ gue tau ada Kelas Menulis 101.
Diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu selama empat kali, tanggal 16, 17, 23, dan 24 Mei 2015, pukul 10.00-13.00.
Tanggal 16, materinya Membahas Elemen-Elemen Fiksi. Tanggal 17, Membuat Outline/Perencanaan Novel/Plotting. Berhubung gue nggak bisa dateng hari Sabtu, makanya cuma bisa dateng yang hari Minggu.
Bertempat di Terminal Coffee, Jl. Cemara No. 39, Bandung. Iya Bandung. Gue si-nggak-pernah-pergi-jauh-sendirian ini, gue yang kalo-ditinggal-di-blok-m-aja-nyasar-dan-tak-tau-arah-jalan-pulang, berangkat sendirian dong ke Bandung naek travel.
Satu-satunya yang bikin gue berani adalah karena gue pengin banget nimba ilmu langsung dari penulis favorit gue, Jia Effendie.
Dan semesta mendukung banget deh, ada blogger kondang Bandung yang bersedia jadi guide gue. Ahaaaaayyy.... (cerita travel dan guide tersebut akan jadi dua postingan tersendiri setelah ini).
Gue bagi dikit ya, hasil belajar gue hari itu. Iya dong, dikit aja. Ilmu itu mahal! Kalo mo tau lebih, pm aja, ntar gue kasih nomer rekening *evil grin*
Langkah-Langkah Menulis Novel:
1. Cari ide
2. Tentukan genre novel yang mau kamu tulis itu. Sebisa mungkin, jangan campur-campur genre. Kalo romantis, ya romantis aja. Jangan horor-romantis.
3. Tentukan tema dan premis. Premis adalah satu kalimat yang akan menggambarkan isi novelmu. Premis ini penting banget! Jadi, kalo ada yang nanya, "Eh, novel lo ceritanya tentang apa?" dan jawabanmu muter-muter, kamu nggak bisa menceritakannya dengan ringkas, bisa dipastikan kamu sendiri nggak tau novelmu itu ceritanya tentang apa. Gawat, kan?
Formula premis adalah: siapa menginginkan apa dan dihalangi oleh apa.
4. Buat outline, seenggaknya kamu udah tau bab 1 isinya apa, bab 2 apa, bab 3 apa, jadi andaikan kamu blank di bab 2, kamu bisa langsung kerjakan bab 3.
5. Lakukan riset
6. Pahami unsur-unsur cerita dan proses menulis
Unsur-Unsur Cerita:
1. Tokoh/karakter, buat character chart. Si tokoh namanya siapa, gambaran fisiknya seperti apa, hobinya apa, kebiasaan-kebiasaannya apa, prinsip hidupnya apa, masa lalunya gimana, ketakutannya apa
2. Plot
3. Seting
4. Sudut pandang
5. Suara dalam novel. Maksudnya kalo tokohmu perempuan pemalu, pasti "suaranya" dalam bercerita akan beda dengan tokoh perempuan ceria, misalnya.
6. Dialog
7. Adegan
8. Pembuka --> adalah yang bikin pembaca terus membaca hingga akhir. Kalo pembuka gagal, kemungkinan novelmu akan langsung ditutup dan nggak pernah dibaca lagi
9. Ending --> adalah yang bikin pembaca mau membeli novelmu berikutnya. Kan ada tuh ya, novelis yang endingnya malesin, jadi tiap kali kita melihat novelnya dipajang di toko buku, megangnya aja kamu males. Nah, makanya ending harus bikin pembaca puas, minimal suka dengan cara penulisanmu.
Nah, namanya juga kelas penulisan, ya. Setelah teori, kami langsung disuruh praktik, dong. Bikin outline. Berhubung gue emang lagi mau mendiskusikan draft novel ketiga gue yang nggak kunjung usai ini, gue kasih outlinenya untuk dibahas. Eh, kata Jia ceritanya menarik! DKJ material! Kata Jia! Kata Jia! Kata Jia! *kemudian pingsan saking ge-ernya*
foto dari sini |
Sayang banget deh kelasnya tau-tau udah selesai aja. Teman-teman yang belum sempat ikut, dateng yuk minggu depan. Temanya menarik, lho.
Tanggal 23 Mei 2015 temanya Self Editing, tanggal 24 Mei 2015 temanya Tips Menembus Penerbitan, Menyusun Proposal untuk Dikirim ke Penerbit.
Cocok banget tuh buat kalian yang udah punya naskah tapi belum ngerti caranya nembus penerbit. Ada ilmunya ^^
Aku pengen banget bisa nulis novel ngga bisa-bisa nulis cerpen jg mood2an :)) tp pengenbelajar karena jauh aku belajar dari blog ini aja deh :)
BalasHapusJago deh yang udah pada bisa nulis novel, untuk orang yang susah fokus kayak saya bisa gak sih?*Jedotin kepala >,<
BalasHapustengkyuhh bangettt mak infonya :)
BalasHapusAih, kerennyaaaa belajar lgsg sm Jia, tengkyu udah dichare ilmunya Del, banyakin dikit napa? hahahahaha
BalasHapusGudlak buat novel ketiganya ya
pengen ikutan...
BalasHapusmakasih infonya :)
Saluuutttt. Gw baru ikutan kelas online Del. Semoga sih bisa membantu gw nulis juga. Dinantikan loh tulisan berikutnyaaaaa. :D
BalasHapusapa kabar draft novel gw yahh di harddisk..?
BalasHapusEmang bener kalo niat gk cukup kuat segala sesuatu hanya tinggal rencana.
Gw tunggu ya novel lo berikutnya! Perlu kirim ke Donghae gak? ntar gw salamin.
saya mentoknya bikin FF,itupun dulu hehehe
BalasHapusyang juga penting harus ada niat ya.
BalasHapusgak kayak gua yang cuma pengen2 doang tapi gak dikerja2in hahaha
Aku mah baca aja deh, gak bisa nulis novel :)
BalasHapustulisin kisah hidup aku jd novel dooonk hahahaa
BalasHapusmantep deh mba Della, kalo aku mah baca aja deh :P,
BalasHapuskutunggu novel berikutnya mba Del :D
bujeet dah mak... jadi tiap minggu kebandung dong yak? iihhh hebaat deh lo Del.. waktu blom ikut kelas ini aja, novel lo yang sebelumnya udah kece..
BalasHapusga sabaaarrrr nunggu novel lo yang ketigaa.. ;)))
Keren mak,, apalagi harus ke Bandung, salut,,,
BalasHapusGa sabar nunggu novel berikutnya Dell pasti tambah kece badai
Deeeeel...
BalasHapusNulis cerita fiksi itu bagaikan dinding tinggi yang sangat sulit untuk kudobrak deh Del...huhuhu...
Beberapa kali nyoba nulis fiksi tapi selalu berasa kurang sreg dan gak pernah berani di publish...bhahahaha...*cemen anaknya*
Fighting Deeel!
Moga abis ikutan workshop ini segera di release lagi buku nya yaaah :)
keren nih nulis novel langsung keterima. Dan saya dari dulu sangat kagum dengan orang yang sudah punya buku buatan sendiri (terserah buku apa). Rasanya pengen juga
BalasHapus@Muh Aldy Jabir Semua orang bisa kok, Aldy. Kamu juga :)
BalasHapus@Ladyinthemirror Semoga tulisan ala kadarnya ini bisa membantu, Mbak Ina :)
BalasHapus@Bibi Titi Teliti Coba publish pake nama Kayla aja, Teh :D *saran sesat*
BalasHapusMakasih doanya, Teteh :*
@Irly Bisa kok, Irly :)
BalasHapus@Tetty Hermawati Sama-sama. Makasih kunjungannya :)
BalasHapus@rindrianie Nanti insya Alloh yang gue banyakin tips menembus penerbitnya, Rin :D
BalasHapusMakasih doanya ^^
@Nathalia Diana Pitaloka Yuk, Mak :)
BalasHapus@Dani Rachmat Kurniawan Waaahhhh.. Ntar share ya di blog, Dan :)
BalasHapus@Vita Masli Ntar yang buat Donghae gue yang kirim pake cap bibir :*
BalasHapus@HM Zwan FF keren lho, Mak. Susah nulis pendek tapi intinya dapet :)
BalasHapus@Nophi Aamiin.. Mohon doanya ya, Nov :)
BalasHapus@Arman Sayang padahal, Ko. Ko Arman mah posting blognya aja udah menarik banget, pasti lebih keren kalo nulis novel ^^
BalasHapus@Lidya Aku juga awalnya dari banyak baca, Mbak :)
BalasHapus@Mila Said Wani piro? :))
BalasHapus@dian_ryan Mohon doanya ya, Dian :)
BalasHapus@Desi Dua minggu aja kok, Des. Makasih yaaaa dukungannya :*
BalasHapusGw suka kok ide novel loe yang pertama, Dell.
BalasHapusDi situ gw ngerasa loe menulis dengan hati.
Tema cerita, alur ceritanya unik, endingnya pun sengaja unik.
Dan gw suka cara loe menggambarkan cinta segitiganya.
Yang kedua, masih tetap berbau "Della" tapi mulai ada gaya-gaya metropop.
Dan mungkin gw udah lewat eranya suka baca metropop.
Semoga di buku ketiga nanti, loe semakin menemukan ciri khas loe dan bikin gw tambah ngepens.
Kasih tau yaa kalo udah release.
Ih, pengen deh bisa ikut kelas menulis. Apalagi sama Jia Effendi ya.
Waktu itu temen gw nawarin gw ikut kelas menulis di Komunitas Salihara sama Mbak Ayu Utami.
Tapi gw gak pede euuuuyyyy.
Nulisnya masih kelas blogger galau. wakakak.
Sukses terus ya, Dell.
@IndKur Makasih, Ndah :)
BalasHapusNah, justru nggak pedenya itu yang harus dilawan. Tiap orang bisa kok nulis novel karena tiap orang pasti punya ide. Ih gue juga waktu itu mau ikutan yang kelas Salihara itu justru karena mentornya Ayu Utami. Tapi waktu itu anak gue masih blom bisa ditinggal. Nanti kalo ada lagi, kita ikut bareng yuk, Ndah ^^
Itu poin2 nya gue copas trus simpen di memo mbak, buat bekal hihihi. Dulu waktu masih kerja di redaksi surat kabar grup jawa pos, di bangka gue pernah nulis fiksi mbak dan rencananya untuk ngisi kolom cerpen edisi hari minggu. udah pernah di baca redpel nya dan emang msh bnyk koreksi katanya. gk sampe di terbitin krn keduluan gue pindah kerja ke radio Dan crt nya gk selesai. Sampai skr filenya nggk ketemu krn pindah rumah jd ilang semua, cuma ada bbrp yg msh kesimpen di draft blog. Tp skr klo dsuruh nulis fiksi gue gk sanggup ngayal lg deh... nulis di blog aja masih belepotan, sempat lama gk ngeblog dan nulis2 gue ngerasa jadi agak telmi hahaha..... emang hrs belajar lg.
BalasHapus@Tary Onnie Semangat, Tary! ^^
BalasHapussemangat Della, dakuw masih berusaha menulis novel hihi kebiasaan nulis kumpulan cerita huhuhu
BalasHapus@Dewi Rieka Wuaaaahhh.. ditunggu rilisnya, Mbak! ^^
BalasHapusDitunggu novelnya nih Mba Della, semoga bisa menginspirasi juga, saya tulis pengalaman mba Della di blog saya :)
BalasHapusKalau berkenan monggo mampir
http://ulasan.blogspot.com/2015/06/reviewblog-tidak-ada-perjuangan-yang.html