Senin, 28 Desember 2020

Review: Eau de Parfum HMNS Orgasm




Hai hai, assalamualaikum, Bloggies ^_^
Setelah kemarenan sempet perdana review dessert box,
hari ini mau sok-sokan perdana nge-review parfum 😂😂
Sebelum lanjut
, mohon dimaklumi ini yang nulis review bukan ahli wewangian ya, cuma orang yang seneng share apa pun yang dia suka. So, bear with me 😀
Jadi kan adek gue lagi hunting parfum. Belilah dia sekotak parfum HMNS starter pack. Nah, dia kan orangnya bosenan ya, baru berapa kali semprot, tuh parfum dikasihlah ke gue. 
Gue kan orangnya gampang pusing kalo nyium wangi-wangian. Selama ini setia pakai body lotion aja.  Kalopun pengin pake parfum, misalnya buat kondangan atau acara lainnya, gue pasti pake punya mama soalnya parfum beliau tuh yang asli punya dan tentu aja nggak ada pusing-pusingnya pas disemprot. Tapi ya, guenya kan rada medit ya, keluar uang jutaan buat parfum kok rasanya berat. Lagian ngapain beli kalo masih bisa minta 😝
Makanya pas dikasih starter pack HMNS ini gue sebetulnya rada skeptis. Etapi kok pas disemprot nggak ada pusing-pusingnya. Rasanya mau menjura sama yang bikin 😆
Starter pack ini isinya tiga parfum: Farhampton, Orgasm, Alpha, masing-masing berukuran 5ml. Adek gue ngasihnya pake pengantar, "Itu yang Farhampton wangi parfum cowok. Yang Alpha juga parfum cowok tapi jatuhnya lebih ke seger gitu. Yang Orgasm wangi floral, cewek banget, tapi kak Della pasti suka kok" dengan penekanan di kalimat terakhir karena dia tau banget gue nggak suka wangi-wangian yang girly 😂😂😂


Otentu aja gue masih tetap sok-sokan nggak mau nyentuh mbak Orgasm
, jadi selama beberapa hari gue cuma pake Farhampton sama Alpha ganti-gantian, dan itu tuh ya, cuma suka aja nyium wanginya, nggak ada keinginan untuk beli versi botol gedenya atau gimana. Terus tau kan kalo Della dan kualat adalah satu kesatuan? Suatu pagi, iseng aja nyemprot Orgasm ke pergelangan tangan. Dan langsung jatuh cinta dooong terus langsung ke official Tokpednya untuk beli 😂😂😂😂
Nggak ada ready stock. Adanya PO 7 hari, tapi ya udah hajar ajalah. Eh alhamdulillah sampenya lebih cepet 💓💓


Packaging-nya simpel
, kotak putih dengan logo HMNS di sebelah kiri. Kesannya elegan.
Botolnya transparan dengan tutup warna putih. Warna cairannya lebih ke salem, bening, di beberapa review lain mungkin terlihat kayak kuning, tergantung pencahayaan. Ukuran 100ml. Harga Rp298.000,00 tapi masih dapet diskon Rp50.000,00 dari pembelian adek gue 😆   
Top notes-nya Orgasm tuh apel merah, middle notes-nya mawar, melati, dan peony, based notes-nya biji vanila dan amber.
Jadi pas pertama semprot yang tercium kayak wangi buah, setelah beberapa saat jadi kayak wangi bunga, dan habis itu yang stay wangi biji vanila dan ambernya. Karena dia ngambil wangi biji vanila, makanya kayak ada campuran wangi rempahnya gitu, bukan wangi vanila yang biasa kita cium. Udah gitu, dari artikel yang pernah gue baca, Founder HMNS bilang bahwa amber yang digunakan di semua varian parfum HMNS nantinya akan membaur dengan aroma tubuh penggunanya. Jadi walaupun parfumnya sama, wangi yang stay di tubuh penggunanya bisa berbeda-beda.
Sepertinya adek gue kurang tepat kalo mendefinisikan Orgasm sebagai wangi yang cewek banget. Lebih tepatnya ini tuh wangi wanita yang matang, dewasa, dan seksi tapi disegani gitu looooohhhh.. ngerti nggak sih kira-kira. Berkat sensasi hangat dari wangi rempahnya sih, menurut kesotoyan gue 😀 
Dan cencu aja semua definisi tadi bukan gue banget, tapi gue tetap suka wanginya 😄 


HMNS (d
ibacanya Humans) ini sendiri brand lokal asal Jakarta, digawangi oleh Rizky Arief Dwi Prakoso, Amron Naibaho, dan Karina. Berdiri September 2019. Pembuatannya bekerja sama dengan perfumer Indonesia yang lulusan terbaik dari ISIPCA Paris. ISIPCA sendiri adalah institusi prestisius studi pasca sarjana untuk parfum, produk kosmetik, dan formulasi rasa makanan. Kebayang kan gimana ahlinya soal wewangian? 💓💓
Kamu udah pernah coba varian yang mana? 😊


Selasa, 22 Desember 2020

Review: Envygreen Dead Skin Cell Remover





Hai hai, assalamualaikum, Bloggies ^_^
Hari ini gue mau ngomongin salah satu produk Envygreen, namanya Dead Skin Cell Remover. Dia ini tergolong peeling. 
Tau kan kalau sel kulit kita beregenerasi setiap 28-30 hari. Pada proses ini, sel kulit baru akan keluar dan mendorong sel kulit mati ke permukaan kulit. Masalahnya, makin tua, proses ini makin sulit terjadi secara maksimal kalau nggak dibantu dengan ekfoliasi. Sel kulit mati yang menumpuk bisa menyebabkan pori-pori tersumbat, kulit jadi kusam, muncul komedo, dan jerawat. 
Nah, produk eksfoliasi yang gue pakai biasanya facial scrub. Butiran-butiran kasarnya membantu meluruhkan sel kulit mati, sisa kotoran, sisa polusi, dan minyak. Tapi kadang perih juga rasanya, sis. Bikin kulit iritasi. Makanya gue penasaran banget dengan produk ini karena dia nggak ada butiran scrub-nya, jadi konon cocok untuk kulit sensitif. Penasaran dong gue. Jadilah gue coba beli.
Dead Skin Cell Remover ini ada dua ukuran, 10gr dan 20gr. Gue coba yang kecil dulu, harganya Rp32.000,00. Beli di shopee official-nya Envygreen. Di web-nya langsung juga bisa, https://envygreen.co.id 
Kemasannya tube, warnanya putih kombinasi hijau.  
Di bagian belakang kemasan, ditulis bahwa pengaplikasiannya dilakukan setelah pembersihan tiga langkah. Gunakan peeling dengan arah memutar selama satu menit, gosok perlahan, kemudian bilas dengan air hingga bersih. 
Tiga langkah yang dimaksud adalah face cleanser, facial foam, toner. Face cleanser-facial foam emang rutinitas double cleansing gue, sih. Tinggal nambah toner ya cincailah.. 😁
Oh iya, penggunaan peeling-nya saat wajah dalam keadaan lembap, ya.
Teksturnya krim warna putih, ada bau seperti bau kimia. Setelah digosok ke wajah, teksturnya berubah jadi gel. Berhubung ini pertama kalinya gue pakai produk peeling yang non-scrub, tentu aja gue terkedjoet melihat banyaknya "daki" yang luruh dari hidung dan dagu gue (sumber komedo selama ini), padahal rasanya kayak pakai facial foam biasa aja.
Setelah dibilas, muka jadi terasa banget lebih bersih, lebih halus, dan lembap. 
Gue sih pakainya seminggu sekali dan ini udah masuk bulan kedua. Selama itu pula pore pack andalah gue nggak keluar dari lacinya 😁




Muka abis cuci muka banget 😂😂😂


Ingredients:
Aqua, Glycerin, Acrylates Copolymer, Octyldodecanol, Tocopheryl Acetate, Sweet Almond (Prunus Amygdalus Dulcis) Oil, Hydroxyethyl acrylate, Isohexadecane, Polysorbate 60, Phenoxyethanol, Propylparaben, Ethylparaben, Methylparaben, Butylparaben, Fragrance

Envygreen ini produk lokal yang berlokasi di Semarang. Pabriknya udah standar internasional yang bersertifikat CGMP (Current Good Manufacturing Process) dan semua produknya udah menerapkan high grade Clinical Active Cosmetics (CAC) yang menggabungkan kosmetik dengan ilmu farmasi. Jadi, produknya bekerja dari bagian terdalam kulit. 
Mengklaim aman untuk ibu hamil dan menyusui, tapi untuk keterangan lebih jelas tentu aja bisa menghubungi pihak Envygreen-nya, ya 😊
Apakah gue akan repurchase? Sepertinya iya, tapi mau beli yang 20gr.
Ada yang pakai produk Envygreen juga nggak sih di sini? 


Rabu, 09 Desember 2020

Review: Rollover Reaction Custard Tart Cushion Compact


Hallo Bloggies, apa kabar? 
Semoga sehat semua yaaa.. 
Hari ini gue mau ngomongin Rollover Reaction Custard Tart Cushion Compact. Sepertinya gue punya kecenderungan untuk baru inget mau nge-review sebuah produk ketika produknya udah mau habis 😅😅
Awalnya gue beli Cushion Compact-nya Rollover Reaction yang nomor 101 ini karena penasaran aja, soalnya dia diklaim untuk "light skin with neutral undertone". Sekurang update-nya gue terhadap cushion, gue baru tau ada yang menyediakan khusus neutral undertone. Selama ini gue punya pengalaman buruk sih soal cushion, yang jadi oksidasi lah, yang salah shade lah, yang bikin muka jadi warna abu-abu lah, tapi sebagai orang beriman, gue yakin gue cuma belum menemukan yang cocok aja. Makanya gue terus mencari dan terus-terusan punya pengalaman buruk 😂😂😂
Awalnya, gue nggak segitu pedenya untuk merasa kulit gue tergolong light skin. Tapi pas gue cek di website-nya, https://www.rollover-reaction.com .ternyata ada berbagai tipe warna kulit yang cocok pakai 101 ini. Nggak harus yang kulit putih kayak aktris Korea 😁
Jadilah gue beli online. Harganya Rp195.000,00. Berat 15gr. Tampak luarnya manis, dengan warna peach-hitam. Di bagian bawah produk, ada nomor BPOM dan tanggal kedaluwarsa. 



Penampakan dalam mah seperti semua cushion pada umumnya ya, begitu dibuka langsung ada tempat puff dan di bawahnya baru cushionnya.
Untuk cara pakai, tekan lembut puff di cushion sampai warnanya keluar dan menempel di puff, ratakan di wajah. Begitu gue coba, gue jadi menyadari satu hal: ternyata kulit gue neutral undertone, Saudara-Saudara. Jadi selama ini gue bukannya salah shade, tapi salah undertone 😂😂



Ini tuh warnanya bagus banget di muka gue, menyatu tipis jadi kayak kulit kedua. Bisa untuk sedikit menutupi kehitaman di area bawah mata dengan pemakaian di-layer, tapi untuk menutup sempurna mah nggak bisa, ya. 
Gue baca di ingredients ada Sodium Hyaluronate juga, itu kali makanya ada sensasi melembapkan saat dipakai. Tunggu beberapa saat sampai dia nge-set sebelum ditimpa make up lain, ya. Kalau nggak nanti jadinya cakey. 
Di bawah ini gue kasih lihat tahapan dari  pemakaian di setengah wajah sebagai pembanding, pemakaian di seluruh wajah termasuk di bibir, penampakan setelah pakai lipstik, dan penampakan setelah dandan full.
Dan yang bikin hepi, setelah pemakaian lama pun dia nggak bikin kulit jadi oksidasi ataupun bikin warna kulit jadi abu-abu! Super love! 💓💓💓



Biasanya gue pakai cushion ini buat pemotretan di Instagram (eh btw udah pada follow belum? Follow dong, @della_daud 😝). Jadi kalau kalian perhatiin postingan gue sejak 6 Oktober 2020, itu udah pakai cushion ini, ya. If you like what you saw, cobain deh. Siapa tau suka juga kayak gue 😁
Oiya, cushion ini mengandung SPF 27. Di ingredients emang ada Titanium Dioxide yang biasanya ada di sunscreen. 

Di bawah ini gue tuliskan ingredients lengkapnya: 
Water, Titanium Dioxide, Cyclopentasiloxane, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Cyclohexasiloxane, Glycerin, Cetyl Ethylhexanoate, Cetyl PEG/PPG-10/1 Dimethicone, Phenyl Trimethicone, Ethylhexyl Salicylate, Pentylene Glycol, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Dimethicone, Silica, PEG-10 Dimethicone, Magnesium Sulfate, Phenoxyethanol, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Trimethylsiloxysilicate, Disteardimonium Hectorite, Aluminum Hidroxide, Triethoxycaprylylsilane, Betaine, Stearic Acid, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, 1,2-Hexanediol, Sodium Hyaluronate, Allantoin, Caffeine. May contain: Cl 77492, Cl 77499


Cushion favorit kamu apa? Kasih tau dong  ^__^