Jumat, 30 November 2018

Review: Ristra Med Soap

Review: Ristra Med Soap

Selamat pagi/siang/sore/malam, Bloggies. Assalamualaikum ^^
Gara-gara keseringan posting di Instagram foto produk yang lagi gue pakai plus dikasih sedikit review, gue sampai lupa bikin postingannya di blog, hehehehe....
Yang mau gue review kali ini adalah Ristra Med Soap, sabun muka yang mengklaim punya pH seimbang sehingga bagus bagi kulit wajah.
Sebelumnya, kita bahas dulu ya, pH seimbang itu apa, sih? Gayanya kayak yang paling ngerti, ya?Padahal ini juga hasil baca sana-sini, jadi kalau ada kalimat yang salah, mohon dikoreksi, yaaaa.. ^^

pH adalah potential hydrogen, yaitu derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan. Angka paling kecil adalah satu, paling besar adalah 14. Karena range-nya dari 1-14, maka sifat netral ada di angka 7. Di bawah 7 berarti asam, di atas 7 berarti basa. Sampai sini masih bisa dipahami, ya? :)
Di permukaan paling atas muka kita ada yang namanya acid mantle, yaitu lapisan pelindung alami yang terbuat dari minyak dan keringat. Acid mantle bekerja paling baik pada kadar pH normal, yaitu di angka 5,5.  Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa untuk wanita dewasa, kondisi terbaik pH berada di kisaran 4,2-5,6. 
Kulit berminyak juga memiliki sifat cenderung lebih asam, jadi pH-nya lebih rendah.
Fungsi acid mantle adalah melindungi kulit dari bakteri, virus, polusi, iritasi, dan hal-hal lain yang bisa menembus kulit. Selain itu, acid mantle juga melindungi lapisan dalam kulit dari oksidasi, menyeimbangkan tingkat kelembapan, mencegah perkembangan bakteri, dan menjaga kekencangan kulit.
Nah, sekarang yang harus kita lakukan adalah memilih skin care yang pH-nya sesuai, supaya keseimbangan acid mantle kita nggak terganggu.
Skin care dengan pH yang tinggi akan menyebabkan kulit menjadi sangat kering, bahkan iritasi. Sebaliknya, penggunaan skin care dengan pH yang terlalu rendah dapat menghilangkan minyak alami kulit yang menyebabkan timbulnya jerawat dan peradangan kulit.
Itulah kenapa kita perlu menjaga keseimbangan pH wajah di kisaran 5.5, karena acid mantle bekerja dengan baik di pH 5.5.
Nah, kalau dilihat dari website-nya, pH Ristra Med Soap ini adalah 4,5-5,5. Makanya gue tergoda buat nyobain.
Tekstur Ristra Med Soap ini adalah gel, kental transparan, dengan busa yang nggak terlalu banyak, tapi efek soothing-nya terasa pada pemakaian pertama, mungkin didukung wanginya yang lembut juga. Udahannya muka jadi lebih lembap dan halus.
Gue pakai sabun ini sebagai cleanser untuk pagi dan second cleanser pada sore hari. Udah masuk dua bulan pemakaian dan kulit gue aman-aman aja. Malahan waktu gue bermasalah dengan Safi seperti yang gue tulis di sini dan di sini, kulit gue jadi mendingan karena pakai Ristra ini.

Review: Ristra Med Soap

Ingredients:
Purified Water, Sodium Lauryl Myristyl Ether Sulfate, Coco Betaine, TEA-Lauryl Sulfate, Glycol Distearate, Sodium Laureth Sulfate, Cocamide MEA, Laureth-10, Cocamide DEA, Sodium Chloride, Fragrance, DMDM Hydantoin, Iodopropynyl Butylcarbamate, Citric Acid

Senin, 26 November 2018

Review: Sariayu Duo Lip Cream K-01


Sariayu Duo Lip Cream K-01

Hai hai Bloggies, assalamualaikum ^^
Sesuai janji, hari ini gue mau ngebahas Sariayu Duo Lip Cream K-01. Dan karena "saudaranya" si K-07 udah gue bahas di sini, yang akan gue tulis di bawah tentang kemasan dan lain-lainnya, lebih merupakan pengulangan dari pembahasan sebelumnya, ya. Harap maklum ^^
Sesuai dengan judulnya, Duo Lip Cream, lipstik ini terdiri atas dua jenis lipstik, satu matte, satu glossy. Tentunya karena ini dua lipstik dalam satu kemasan, tabungnya lebih besar dan berat dibanding lip cream lainnya. 
Dari sisi kemasan, lip cream ini dibungkus dalam tabung transparan yang lumayan berat. Sisi matte beratnya 6,50gr, yang glossy 5,50gr. 
Untuk warnanya, K-01 ini mengusung warna merah yang huwow men, bukan gue banget sih sebetulnya. Dan mungkin karena warnanya yang "mateng" banget ini, cukup sekali oles juga udah pigmented banget.
Sama kayak K-07, lip cream ini nggak lengket di bibir, nge-setnya juga cepet.
Teksturnya pekat kental, enak jadinya nggak lari-lari pas dioles. Harum. Dan ngelembapinnya itu lho, duh suka xD
Untuk ketahanan, cencu saja dia hilang dipakai makan, sodara-sodara. Tapi dia emang nggak mengklaim sebagai lipstik transferproof sih.
Nah. Masuk ke bagian glossy. Teksturnya sama kayak matte, kental. Tapi sesuai namanya, finishing-nya glossy. Dan glossy-nya nggak yang lebay kayak abis makan gorengan gitu. Pas deh pokoknya. Fungsi melembapkannya juga terasa. Cuma, karena dia memang diciptakan untuk terus basah, ya siap-siap aja nge-stain di mana-mana. Plus gampang banget kehapusnya :D
Tapi nggak kayak K-07 yang warna matte dan glossy-nya menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang ini masih ada mirip-miripnya. Palingan yang glossy cuma lebih gelap dan ya, glossy :D

Sariayu Duo Lip Cream K-01


Sariayu Duo Lip Cream K-01



Sariayu Duo Lip Cream K-01

Opini

Gue nggak pernah berani pakai lipstik merah buat keluar rumah tanpa mencampurnya dengan warna lain buat nge-tone down. Hal ini juga berlaku buat K-01 ini. But if red is your colour, then go ahead karena ini warnanya cantik banget, yang matte ngasih efek mencerahkan wajah, yang glossy bikin efek bibir sehat menggoda.

Dan dia kece banget buat dipakai di tengah bibir jadi ombre lips.

Sariayu Duo Lip Cream K-01

Untuk fungsi ngelembapinnya, sama kayak K-07. Nggak perlu pakai lip balm sebelum pakai lip cream ini.
Kekurangannya ya palingan harus dibawa-bawa kalo mau makan di luar karena pasti kehapus dan harus retouch. 
Repurchase? Nope. Tapi mungkin mau coba warna lain ^^

Minggu, 11 November 2018

Review: Melanox Face UV Protector


Review: Melanox Face UV Protector

Yang sering nonton youtube channel-ku atau yang follow IG-ku, mungkin udah hafal banget kalau Melanox Face UV Protector itu udah jadi holy grail-ku. Habis? Repurchase. Habis lagi? Repurchase lagi. Makanya waktu itu sempet rada panik saat Melanox-nya udah mau habis, tapi cari di mana-mana sold out.
Sampai pas aku cari ke Watson Mal Taman Anggrek, aku nemu ini: Melanox Face UV Protector, tapi kemasannya lebih cantik. Teman-teman mungkin tau ya, Melanox kan kemasannya warna kuning-putih, nah, yang ini yang ada embel-embel "Premium"nya, warnanya biru-putih.
Tadinya sempet mikir, apa emang ada dua jenis? Yang satu biasa, yang satu premium. Lah pas cek ingredients, ternyata cuma ganti kemasan, hehehe....

Review: Melanox Face UV Protector

Review: Melanox Face UV Protector

Ingredients:
Purified water, Octyl methoxycinnamate, Titanium dioxide, C12-15 Alkyl benzoate, Cetyl alcohol, Propylene glycol, 4-Methylbenzylidene camphor, Glyceryl stearate, Sorbitan stearate, Caprylic/capric triglyceride, PEG-40 stearate, Zinc oxide, Octyl triazone, Diethylamino hydroxybenzoyl hexyl nebzoate, Sodium ascorbyl phosphate, Tocopheryl acetate, Carbomer, Triethanolamine, PEG 90, Carica papaya fruit extract, BHT, Cl 77491, Sodium caroxymethyl betaglucan, Lemon (citrus medica limonium) extract, Triethoxycaprylylsilane, Butylene glycol, Cl 77492, Cl 77499, Methylisothiazolinone, Iodopropynyl butylcarbamate, Sodium chloride, Green tea (camelia sinensis) extract, Phemoxyethanol, Methylparaben


Setauku, Melanox ini cuma ada satu ukuran, yaitu 25gr. CMIIW.
Harganya bervariasi, aku lupa tepatnya berapa, pokoknya nggak sampai Rp100ribu.
Melanox ini ada warnanya, kayak alas bedak. Teksturnya krim kental. Nggak ada harum bebungaan atau apa. Saat dipakai ke kulit ada white cast, tapi setelah meresap ya hilang. Aku pakai di atas make up karena aku biasanya dandan pagi-pagi tuh nggak pakai sunblock. Nanti pas mau keluar makan siang, baru aku aplikasian di wajah, 30 menit sebelum keluar kantor.
Berhubung aku telat kenal sunblock ya, baru pas umur 36 ini, mukaku keburu banyak dark spotnya. Tapi dengan pemakaian teratur, alhamdulillah dark spot-nya nggak nambah. Bloggies yang masih usia 20-an, coba deh dirajinin pakai sunblock. Nggak usah dandan nggak apa-apa, yang penting sunblock jangan lupa. Nanti nyesel kayak aku :D


Jumat, 09 November 2018

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering (Updated)

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

Hai, assalamualaikum ^^
Gini deh kalo keasikan bikin review di IG. Pas aku cek draft blog, lho kok ada postingan ini yang belum di-publish. Padahal beberapa produknya malah ada yang udah habis, wkwkwkwk....
Ya udahlah ya gpp aku posting aja. 
Di beberapa posting sebelumnya, kita udah ngomongin morning skin care untuk kulitku yang normal to dry dengan kecenderungan sensitif pada bahan-bahan tertentu. Usia juga udah mature a.k.a tuwir (usiaku 38 tahun). 
Nah, hari ini, aku mau ngebahas night skin care routine-ku. Semoga postingan ini membantu bloggies yang punya kecenderungan sama dengan kulitku dan sedang mencari skin care routine yang tepat :)

1. Double Cleansing
Di postingan sebelumnya, aku udah bahas kita butuh double cleansing untuk memastikan wajah kita bersih dari sisa make up maupun debu yang kita pakai sebelumnya. Apalagi kalau kita pakai sunscreen, wajib hukumnya double cleansing.
Oiya, sebelum double cleansing, aku bersihin make up mata dan lipstik menggunakan eye make up remover. Untuk mata, aku pakai eye brow - eye liner - mascara. Kalau lagi mens, aku pakai eyeshadow cokelat tua. Biasanya aku pakai yang punya Wardah, tapi sekarang lagi keranjingan Ovale Micellar Water yang warna pink, hehehe....
Untuk first cleanser yang biasanya berbentuk oil, balm, lotion, ataupun milk, gue pakai Martha Tilaar Cleansing Milk Mawar untuk riasan ke kantor saat lagi nggak mens (terdiri atas day cream - sunscreen - bedak tabur). 

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

Biore Cleansing Oil untuk make up saat lagi mens (terdiri atas day cream - sunscreen - light fondie - blush on), juga untuk make up kondangan (day/ night cream - sunscreen - waterproof fondie - blush on).
Second cleansernya sekarang lagi pakai Senka Facial Whip.

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

2. Trio hydrating
Sama seperti di morning skin care routine, aku pakai preserum - hydrating toner - serum.
Preserum dan hydrating tonernya masih sama dengan yang morning, From Nature AGE Intense Treatment Essence - Naruko Rose and Botanic HA Aqua Cubic Hydrator FX, tapi serum malam aku pakai COSRX Hyaluronic Acid. Sebetulnya cuma ngabisin stok aja sih. Abis ini mau coba merk lain, hihihi....

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

3. Night cream
Aku pakai Sukin Rosehip Hydrating Day Cream, sama kayak morning. Emang sengaja pilih day cream yang nggak ada SPF supaya bisa dipakai am-pm.

4. Eye cream
Mataku ini mata panda turunan, jadi mau pakai krim apa pun sebetulnya nggak akan ngaruh. Katanya sih bisa hilang dengan filler, tapi ngeri ah ngebayangin kulit mata disuntik gitu.. (-_-")
Jadi, yang aku cari dari eye cream adalah yang melembapkan aja. Gampang ya, sepertinya eye cream dari merk apa pun bisa. Tapi aku pakai Sariayu Econature Nutreage Eye Cream.

Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

5. Emulsion
Sebetulnya sih di luaran sana ada dijual emulsion khusus, tapi gue lebih suka pake sheet mask karena pemakaiannya yang bersifat suka-suka itu :D
Kalau lagi kering banget, pakai sheet mask 3-4 hari berturut-turut. Kalau lagi normal, pakai dua kali seminggu aja. Bisa pakai merek apa pun yang cocok buat kamu, tapi aku sih sukanya Innisfree. 


Night Skin Care Routine untuk Kulit Kering

Aku ngerutinin morning dan night skin care routine ini, dalam dua minggu langsung terlihat hasilnya. Kulit jadi lebih lembap dan halus. Anak-anak jadi seneng ngelus-ngelus pipi mamanya, hihihi....



Senin, 05 November 2018

Review: Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing (Part 2)

Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing

Hai, assalamualaikum, Bloggies ^^
Di posting sebelumnya, gue udah nge-review Safi Cream Cleanser yang ternyata diperuntukkan kulit berminyak, sedangkan kulit gue kan kering. Akhirnya gue beli Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing dan seperti janji gue waktu itu, hari ini gue posting review-nya.
Karena teksturnya yang cream, makanya gue menjadikan ini sebagai first cleanser. Ini udah melewati percobaan tujuh hari pemakaian tanpa menggunakan second cleanser, lanjut tujuh hari menggunakan second cleanser, lanjut sampai genap 30 hari.
Apa yang gue tulis di bawah ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi ya, makanya mungkin beda dari pengalaman kamu. Semoga nggak ada yang baper abis baca :p

Ingredients:
Aqua, Glycerin, Potassium Cocoyl Glycinate, Acrylates Copolymer, Cocamidopropyl Betaine, Glycol Distearate, Sodium Chloride, PEG-150 Pentaerythrityl Tetrastearate, Sodium Hydroxide, Polyquaternium-39, Mica, PEG-14M, Carnosine, Sodium Ascorbyl Phosphate, Sericin, Colloidal Gold, Acetyl Heptapeptide-9, Fragrance, Methylisothiazolinone, Cl 77891, Cl 77491

Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing

Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing cuma ada satu ukuran, 150ml. Banyak dijual di Guardian dan Watson. Gue lupa harganya berapa waktu gue beli, tapi di website sih harganya Rp69.900,00 jadi mestinya nggak beda banyak, ya. 
Dikemas dalam tabung plastik transparan dengan pump, jadi menurut gue sih cukup steril. 
Warna Cream Cleanser Deep Moisturizing sama kayak yang Cream Cleanser, kuning keemasan. Cuma yang Deep Moisturizing ini jauh lebih encer. 
Begitu selesai membersihkan wajah, nggak ada efek moisturizing yang terasa. Tapi nggak ada efek negatif kayak kulit panas/gatal/kulit kemerahan juga, makanya gue terusin.

Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing

Setelah pemakaian tujuh hari berturut-turut setiap sore pulang ngantor, hal yang sama terjadi seperti waktu pemakaian Cream Cleanser: kulit di sisi hidung gue bersisik dan ngelupas. Tapi beda dengan penggunaan cream cleanser pertama, gue nggak berhentiin dulu. Gue lanjut aja pemakaian di hari ke-8 sampai 15 menggunakan second cleanser juga. Kulit balik ke keadaan semula. Tapi efek moisturizing-nya juga nggak nyampe. 
Setelah pemakaian sebulan, gue putuskan untuk berhenti selamanya, wkwkwkwk....
Dan plis nggak usah komen, "Coba deh abis itu pake skin refiner-nya" atau "Mungkin lo harus barengin dengan serumnya" karena kan dia ngiklannya "menjaga kelembapan kulit" dan "kulit terhindar dari kekeringan" (baca deh di website-nya) tanpa embel-embel misalnya, "Bila digunakan dengan produk lainnya." 


Karena gue nggak dapet fungsinya yang itu, ya udah berarti di gue nggak cocok. Sekarang berakhir jadi sabun mandi aja, kayak cream cleanser sebelumnya :D 
Adakah yang punya pengalaman sama?


Jumat, 05 Oktober 2018

Review: Safi Age Defy Cream Cleanser (Part 1)

Review Safi Age Defy Cream Cleanser


Assalamualaikum, Bloggies. Apa kabar? :)
Sebagai cewek gampangan, gue tergoda banget waktu lihat Safi Cream Cleanser ini bertebaran di postingan IG banyak orang. Mana reviewnya bagus-bagus pula. 
Produknya sendiri terbagi atas tiga varian: Whitening Natural untuk usia remaja, Whitening Expert untuk usia 25 ke atas, dan Age Defy untuk usia 30 ke atas.

Review Safi Age Defy Cream Cleanser

Karena udah usia 35++, nggak mikir panjang-panjang dan nggak pakai riset dulu, gue langsung beli yang Age Defy Cream Cleanser ukuran 50gr dengan harga Rp27.900,00 (harga bervariasi tergantung toko). 
Dari segi kemasan, Safi seri Age Defy ini emang cantik banget. Warnanya emas mengilap. Sudah ada logo halalnya juga, sesuai tag linenya: halal, natural, teruji. 

Ingredients:
Aqua, Myristic Acid, Glycerin, Stearic Acid, Palmitic Acid, Potassium Hydroxide, Potassium Cocoil Glycinate, Methylpropanediol, Glyceryl Stearate, Avocado (Persea Gratissima) Oil, Lauric Acid, Mica, Pentasodium Triphosphate, Polyquaternium-10, BHT, Tetrasodium EDTA, Carnosine, Acetyl Heptapeptide-9, Colloidal Gold, Sericin, Sodium Ascorbyl Phosphate, Fragrance, Methylisothiazolinone, Cl 77491, Cl 77891

Review Safi Age Defy Cream Cleanser

Namanya juga cream cleanser ya, teksturnya tebal. Warnanya kuning sesuai embel-embelnya: mengandung ekstrak emas. Dan karena dia tekstur creamnya itu juga, gue jadiin dia first cleanser.
Cara pakainya kayak pakai facial wash biasa, keluarkan secukupnya, basahi air, dijadikan busa, baru dipijat lembut di muka. Bilas sampai bersih. Busanya juga nggak sebanyak kayak waktu pakai Senka.
Pemakaian pertama, muka berasa banget bersihnya. Setelah kering, kulit jadi kesat. Ini bikin gue ketar-ketir karena sebagai pemilik kulit kering, yang gue cari dari first cleanser adalah yang hasil akhirnya bikin kulit lembap. Tapi ya namanya juga masih coba-coba, jadi gue terusin sampai sepekan. Nggak pakai second cleanser karena gue bener-bener mau tau gimana efeknya di kulit muka. Oh iya, pakainya cuma sore hari pulang kantor, soalnya teksturnya terlalu berat untuk cuci muka pagi hari.
Alhasil pada hari ketujuh, kulit kering ini terkelupas dong, saudara-saudara. Di tepi hidung kiri-kanan. Jadi gue setop dulu, balik ke first cleanser awal dan second cleanser sampai kulit pulih lagi, abis itu balik ke Safi ini, tapi kali ini diimbangi dengan second cleanser yang mengandung pH seimbang. Alhamdulillah nggak bikin kering lagi. Cuma jadi lebih hati-hati aja sih pakainya. Nggak setiap hari. 
Tapi yang bikin seneng, selama tujuh hari itu walaupun nggak pakai second cleanser, nggak ada jerawat yang muncul di muka gue. Biasanya tuh yang bikin gue jerawatan cuma dua hal: menjelang haid atau bersihin muka nggak tuntas. 
Make up sehari-harinya emang cuma moisturizer-sunblock-bedak tabur, sih. Nggak berani cuma pakai ini pas lagi make up berat.
Selain itu, nggak ada efek negatif yang gue rasakan. Nggak merah-merah, nggak gatel, nggak panas. Kayaknya karena mengandung Mica deh. Tau kan, Mica itu termasuk mineral, dan mineral umumnya termasuk jenis anorganik (elemen tak hidup), jadinya nggak merangsang perkembangan bakteri, nggak menyumbat pori, dan nggak bikin alergi.
Tapi nggak tau juga sih, this is just me being sotoy :D
Nah, tapi efek keringnya itu lho yang bikin gue penasaran. Akhirnya gue gentayangan di IG officialnya Safi, bacain komen satu-satu dan akhirnya gue tau kalo Cream Cleanser ini memang untuk kulit berminyak!
Yang untuk kulit kering tuh yang Cream Cleanser Deep Moisturizer. Ya udah, gue udah beli tuh, tapi belum bisa diposting karena belum percobaan 30 hari, hehehe....
Jadi ini judulnya to be continued. Stay tune, ya! ^^


Review Safi Age Defy Cream Cleanser


Kamis, 27 September 2018

Review: Ovale Micellar Water



Hai, assalamualaikum, bloggies ^^
Gimana liburannya? Semoga menyenangkan dan beneran bisa nge-charge kesegaran yang baru untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya, ya :)
Aku mau share salah satu sumber kesegaran yang aku dapat menjelang libur lebaran kemarin, nih. Tau kan, aku lagi getol-getolnya nyobain produk skin care. Terus aku ketemu Ovale Micellar Water ini. Kemasannya gemes banget, warnanya pink gitu, warna favoritku. Kalau bloggies follow Instagramku, pasti tau deh kalo aku tuh sering beli produk cuma karena warna pink-nya, wkwkwk….
Jenis kulitku normal cenderung kering plus sensitif. Saking sensitifnya, tiap salah pakai produk dikit, pasti pipiku langsung bersisik. Tapi bukan penghalang dong untuk nyobain skin care baru. Jadi, ini dia review-ku setelah menggunakan Ovale Micellar Water selama dua pekan.

Kesan Pertama

Review: Ovale Micellar Water

Ada dua varian micellar water yang dikeluarkan Ovale, warna pink untuk semua jenis kulit, warna hijau muda untuk kulit berjerawat. Makanya aku pilih yang pink. Kegunaan utamanya sih lebih ke mencerahkan (brightening) dengan kandungan bunga Magnolia.

Botolnya plastik transparan dengan tutup flip flop, jadi lebih praktis untuk digunakan. Ada yang isi 100ml, ada yang 200ml. Yang punyaku ini yang 200ml.
Harganya juga terjangkau. Yang 100ml Rp 25.000,00, yang 200ml Rp35.000,00 (harga mungkin bervariasi)

Pemakaian Pertama

Malam setelah aku dapat micellar water ini, aku coba-coba latihan contour hidung kan tuh. Pakai foundation, bedak tabur, cream contouring, dan highlighter. Semuanya waterproof kecuali bedak taburnya. Nah, untuk membersihkannya, aku pakai Ovale Micellar Water ini. Cara pakainya sama kayak micellar water lainnya ya, tuang di kapas secukupnya, lalu sapukan ke wajah.


Ovale Micellar Water

Ovale Micellar Water

Ovale Micellar Water

Karena dia fragrance free, baunya emang agak aneh. Ada untung ruginya, sih. Untungnya, aku yakin dia insya Allah nggak mengiritasi kulitku yang kadang sensitif dengan fragrance. Ruginya, aku nggak mendapatkan sensasi calming yang biasanya kuperoleh dari keharuman lembut produk cleansing.
Setelah menggunakan tiga kapas, aku ngetes pakai first cleanser, nih. First cleanser yang kugunakan berjenis cleansing milk. Dan ini hasilnya. Hanya tersisa sedikit produk yang nanti akan dibersihkan total pada second cleanser (aku menggunakan jenis facial wash).

Ovale Micellar Water

Dan karena dia alcohol free juga, makanya nggak terasa perih atau panas di wajah. Setelah pemakaian pun nggak menimbulkan reaksi alergi seperti rasa terbakar ataupun gatal-gatal. Jadi, kuputuskan untuk meneruskan pemakaian.

Setelah Dua Pekan

Sejauh ini sih aku suka, ya. Praktis banget untuk membersihkan wajah siang hari sebelum salat zuhur (iya, aku dandan pagi hari dan membersihkan wajah sebelum salat zuhur. Setelah itu, nggak touch up lagi selain pakai sunscreen menjelang pulang kantor. Alasannya bisa dibaca di sini.
Selain itu, kadang kugunakan bergantian dengan facial wash pada pagi hari. Misalnya hari ini pakai facial wash, besok pakai Ovale Micellar Water. Terkadang, aku juga pakai produk ini pas malam hari. Tergantung mood aja sih, hehehe….
Bisa dilihat di video Instagramku, ya :)




Ahjumma pemilik kulit kering nan sensian ini lagi nyobain Ovale Micellar Water @ovalebeautyid yang alcohol free, fragrance free, dan pink 😁😁😁 Sebagai penganut double cleansing, gue pake micellar water di tahap pre-cleansing. Kadang juga gue jadiin pengganti facial wash di pagi hari. Alcohol free-nya nggak bikin kulit iritasi ataupun merah-merah, di gue nggak menunjukkan tanda-tanda alergi. Ini udah pemakaian bulan kedua dan aman-aman aja, makanya gue berani posting videonya, hehehe.. Fragrance free, jadi nggak ada harum-harumnya. Mengandung ekstrak bunga magnolia yang diklaim mampu mencerahkan warna kulit. Tapi abis ini tetep harus double cleansing ya, karena micellar water itu bukan golongan first cleanser maupun second cleanser 😊 Review selengkapnya insya Allah akan segera diposting di blog 😊 Ikutan yuk @empie88 @starleery #cuma1menit #getreadywithovale #letsgomicellar #ovalemicellarwater #micellarwater #skincareroutine #skinfirstmakeupsecond #skincareregime #skincarereviews
A post shared by www.dellafirayama.com (@frym_) on


Kalau bloggies ada yang punya jenis kulit sama denganku dan sedang mencari micellar water sebagai alternatif pengganti facial wash pagi atau untuk pre-cleansing, menurutku Ovale ini boleh banget dicoba :) 

Selasa, 25 September 2018

Review: Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Hai bloggies, assalamualaikum ^^
Jadi ya, walaupun tiga bulan lagi udah mau 2019, gue baru nyobain lipstik keluaran Tren Warna 2016 ini, dong. Gpp ya, toh nggak ada istilah terlambat untuk nyobain lipstik :D
Sariayu Duo Lip Color Tren Warna 2016 Krakatau ini mengusung ide baru sih sebetulnya. Ini tuh dua lipstik dalam satu kemasan. Yang satu matte, yang satu glossy. Nah, pas bulan kemaren gue ke website-nya, lagi diskon dong, dari Rp99.000,00 jadi Rp48.000,00. Ya udah, beli :D
Sebetulnya gue beli dua, yang satu lagi yang DLC K-01, tapi nanti mau diposting terpisah aja :)

Kemasan

Tentunya karena ini dua lipstik dalam satu kemasan, tabungnya besar dan berat. Di sisi tabungnya ada tulisan Matte dan Glossy. Tapi buat jaga-jaga kalo tulisannya hilang, di tengah-tengahnya udah ada petunjuk, kok. 
Untuk yang matte, beratnya 6,50gr, yang glossy 5,50gr.


Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Aplikator

Gue selama ini nggak pernah ada keluhan sih untuk aplikator lip cream mana pun, termasuk lip cream Sariayu ini. Ujungnya tipis membulat, jadi enak untuk menjangkau bagian bibir dalam.

Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Swatches

Sekarang kita ke swatchesnya, ya. K-07 ini kalo dilihat sekilas dari tabungnya, warna matte dan glossy-nya tampak sama. Tapi setelah diaplikasikan, yang matte jatuhnya kecokelatan dengan hint mauve, sedangkan yang glossy jadi nude kecokelatan dengan hint peach. 

Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Untuk swatches di bibir, gue foto dua kali, satu di ruangan kantor, satu lagi di depan jendela besar. Anggap aja itu foto indoor dan outdoor, ya :D
Gue nggak tau apa saking bibir gue emang warna aslinya yang gelap ini susah ditutup atau emang pigmentasinya kurang, gue butuh dua kali oles sampai warnanya merata dan nutup.
Nggak lengket di bibir, ngesetnya juga cepet.
Teksturnya pekat kental, enak jadinya nggak lari-lari pas dioles. Harum. Dan ngelembapinnya itu lho, duh suka xD
Untuk ketahanan, kalo nggak dipake makan, kayaknya aman. Kemaren gue pake makan soto tangkar, hilang bagian tengahnya aja, sih. 
Transferproof? Nope. Dia nempel di mana-mana. Tapi setau gue, dia emang nggak mengklaim sebagai lipstik transferproof sih.

Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Nah. Masuk ke bagian glossy. Teksturnya sama kayak matte, kental. Tapi sesuai namanya, finishing-nya glossy. Dan glossy-nya nggak yang lebay kayak abis makan gorengan gitu. Pas deh pokoknya. Fungsi melembapkannya juga terasa. Cuma, karena dia memang diciptakan untuk terus basah, ya siap-siap aja nge-stain di mana-mana. Plus gampang banget kehapusnya :D

Sariayu Duo Lip Colour Krakatau (DLC K-07)

Opini

Sejauh ini, gue suka banget DLC K-07 ini. Bisa dipake buat sehari-hari, dan ngelembapinnya itu yang bikin jatuh cinta. Gue bisa pake ini tanpa pake lip balm sebelumnya, padahal mah selama ini gue wajib banget pake lip balm sebelum pake lipstik.
Kekurangannya ya palingan harus dibawa-bawa kalo mau makan di luar karena pasti kehapus dan harus retouch. Kalo nggak, aneh dong diliatnya. Masa bibir atas masih on, bibir tengah bawah udah hilang warnanya :p
Apakah akan repurchase? Ya, tapi warna lain.