Senin, 22 Juni 2020

Matematika Skincare



Hai, assalamualaikum, Bloggies ^_^
Kayaknya gue udah pernah nyebut tentang matematika skincare di postingan IG, tapi waktu itu emang sekilas banget, sih. Nah, mumpung lagi ada contoh kasusnya nih, gue mau bahas lebih lanjut, ya. Cuma sharing aja sih, berdasarkan pengalaman. Sama sekali nggak bermaksud bilang bahwa gue expert banget di bidang ini. Yaelah hitung-hitungan ginian doang sih, semua orang pasti bisa. Dasar aja gue kekurangan konten 😂😂
Udah jadi rahasia umum dong ya, kalo skincare itu soal cocok-cocokan. Jadi, gue nggak akan bilang skincare yang lebih mahal itu berarti lebih bagus. Hitung-hitungan ini buat ngasih gambaran aja bahwa yang kita anggap mahal sebetulnya mah 11-12 dengan yang tampak murah.
Oke. Here we go.


Mudah-mudahan masih ingat, di postingan sebelumnya gue ngereview Biokos Age Renew Anti Wrinkle Night Cream. Nah, krim itu kan, beratnya 30gr, harga Rp80.000-an something, lupa angka tepatnya. Kedaluwarsa 12 bulan. Gue pakai dua kali sehari walau nggak rutin karena kalo malam banyakan lupanya. Dengan pemakaian tak teratur itu, dia habis tanggal 3 Juni 2020. Gue pertama kali pakai tanggal 21 April 2020 (iya, untuk skincare dan make up gue emang punya buku khusus untuk catatan kapan beli dan tanggal kedaluwarsa). 
Kalau dihitung secara kasar, nggak sampai dua bulan sudah habis, ya? Padahal pemakaian nggak rutin. Kalau rutin, mungkin sebulan juga habis? 😅
Ya udah, anggaplah gue pakainya hemat-hemat deh, jadi dua bulan habis. Berarti dalam setahun gue beli 6 kali.
Rp80.000,00 x 6 = Rp480.000,00
Atau kalau sebulan habis, berarti pengalinya 12.
Rp80.000,00 x 12 = Rp960.000,00 huwow! Fantastis ya, angkanya.


Bandingkan dengan Sukin Purely Ageless Rejuvenating Day Cream yang udah tiga kali gue repurchase. Berat 120ml, harga Rp239.000,00 (beli jastip), kedaluwarsa 6 bulan. Emang sih, kayaknya gede banget, tapi pas kok, 6 bulan habis. Itu juga sama, sehari dua kali.
Dan oh iya, besaran pemakaian yang gue aplikasikan di wajah sama banyaknya ya, jadi bukannya mentang-mentang Sukin kelihatannya lebih mahal terus gue jadi pakainya eman-eman. Nggak gitu. Justru karena dia 6 bulan habis makanya gue pakainya secara normal. Sama aja kayak waktu pakai Biokos.
Nah. Masuk ke hitungan.
Berarti dalam setahun gue cuma beli moisturizer dua kali, nih. 
Rp239.000,00 x 2 = 478.000,00

Untuk manfaatnya ya, balik lagi ke masing-masing orang. Yang gue kasih di sini kan, cuma hitung-hitungan. Soalnya gemes kalau gue beli skincare terus ada aja yang komen, "Ya ampun moisturizer doang harganya segitu ? Emang nggak ada yang lebih murah?"
Nyoh udah gue kasih ya, hitung-hitungannya ^_^
Khusus buat gue, nyari skincare emang susah soalnya kulit gue sensitif, udah gitu kering. Udah dua kali berurusan dengan dokter kulit gara-gara salah skincare, gue rasa sih udah cukup nunjukin itu cara Tuhan untuk bilang, "Del, hati-hati ngerawat wajah, ya. Itu titipan-Ku, lho."
Dokter kulit kan mahal, yakk? 
Makanya begitu nemu moisturizer yang cocok, tetap aja beli itu lagi, itu lagi, hehehehehe....
Temans pakai moisturizer apa? Bisikin dong, siapa tau sama ^_^