Jumat, 22 Desember 2017

Web Hosting Berbayar: Ketika yang Gaptek juga Bisa Punya Hosting

Hai hai, bloggies ^^
Tahun baru biasanya ada resolusi baru, nih. Mungkin yang belum punya blog ada yang berniat bikin blog tahun depan, atau yang sudah punya blog bikin resolusi untuk lebih rajin posting. Mungkin ada juga yang berniat meng-up grade blog menjadi dot com. Atau mungkin yang sudah punya dot com ingin berpindah web hosting?
Gue sih awalnya udah ngerasa nyaman dengan jasa web hosting yang sekarang gue pakai. Secara gue kan gaptek parah. Gue masih inget waktu pertama kali upgrade blog ke dot com, segala macam kode CSS harus diganti, belum kalau mau ganti template blog dll, dll. Nggak kebayang kalau harus pindah. Eh tapi secara nggak sengaja, gue nemu Hostinger. Yang ditawarkan menarik, lagi.
Seperti bisa dilihat di website-nya, www.hostinger.co.id, Hostinger menyediakan tiga pilihan web hosting: single, premium, bisnis. Tentunya bisa dipilih sesuai kebutuhan bloggies semua.


Hostinger


Hostinger


Tapi menurut gue sih, walaupun kamu baru banget bikin blog, mendingan langsung pilih yang premium, jangan single. Soalnya harga promonya cuma beda Rp16.100,00, tapi keuntungan yang dikasih premium beda jauh banget dari single. 
Kalau Web Hosting Single, disk space yang diberikan hanya 10GB dengan bandwidth 100GB, 1 database MySQL, 1 user FTP, 1 akun e-mail, dan fitur website builder.
Sedangkan diWeb Hosting Premium, bandwidth-nya unlimited, database MySQL-nya unlimited, 3x optimasi kecepatan WordPress, SSD disk space unlimited juga, plus fitur website builder.


Hostinger

Nah, buat kamu yang pengin coba tapi masih ragu-ragu, Hostinger menyediakan jasa coba dulu selama 30 hari. Nggak gratis sih, kamu tetap bakal kena charge sebesar web hosting yang kamu pilih. Tapiiiiiiii… asiknya nih, kalau saat masa percobaan kamu ngerasa nggak puas, kamu bisa ngebatalin dan ada jaminan uang 100% kembali. Ya tentunya untuk T & C lebih lanjut, bisa ditanyakan ke customer service di 02745011390 atau menggunakan fitur live chat yang aktif tujuh hari dalam seminggu, 24 jam sehari, 365 hari setahun.  


Hostinger

Caranya gampang, kok. Tinggal klak klik klak klik, selesai. Klik Coba Selama 30 Hari, klik pilihan kamu, nanti kamu dibawa ke laman Cart. Di situ, ada pilihan apakah kamu mau mengamankan web kamu dari virus dan hacker, tentunya dengan biaya tambahan. Ada pilihan dari 3 bulan hingga 60 bulan.


Hostinger

Hostinger


Lalu, masukkan nama domain yang kamu inginkan. Selain dot com, kamu juga bisa memilih dot-dot lain sesuai tema blog kamu. Ada dot xyz, dot com, dot net, dot info, dot online, dot store, dot tech.
Kalau isinya tentang sains, teknologi, dan semacamnya, kamu bisa pilih dot tech. Kalau kamu punya toko online, bisa pilih yang dot online atau dot store. 


Hostinger


Nanti, nama yang kamu pilih akan dicek apakah masih tersedia atau nggak. Kalau masih, silakan ambil. Kalau nggak, ya mohon maaf, kamu harus cari nama baru.
Untuk tutorial, selain bertanya pada CS dan via live chat, kamu juga bisa ngoprek sendiri. Di bagian paling bawah di Home, ada pilihan Tutorial. 



Hostinger


Hostinger

Biasanya yang bikin kita (gue sih tepatnya) berganti hosting adalah kita udah punya domain yang mapan. Di Hostinger, domain kita bisa ditransfer. Pengoperasiannya juga mudah. 
Setelah selesai, klik Check Out. 


Hostinger

Atau kamu mau coba bikin website sendiri? Di Hostinger ada fasilitas website builder yang prosesnya sama mudahnya dengan mengoperasikan paket domain dan hosting. Nggak butuh kemampuan coding yang luar biasa. Cocok deh buat emak-emak gaptek semacam daku inih :D
Website builder yang ditawarkan Hostinger memiliki desain visual yang mudah digunakan serta dioptimasi untuk SEO. 



Kamis, 23 November 2017

Review Sensatia Botanicals Anti Wrinkle Serum for 30+ Years

Review Sensatia Botanicals Anti Wrinkle Serum for 30+ Years

Gue masih inget banget dulu zaman kuliah, ada temen gue yang kulitnya berminyak. Nah, sore-sore menjelang Asar gitu kulitnya udah minyakan gitu kan ya, terus dia blot mukanya pake kertas minyak. Itu part yang selalu gue suka karena abis itu mukanya kelihatan glowing banget. Sesuatu yang nggak pernah gue alami karena kulit gue keringnya parah, sering ngeletek gitu (apa sih padanan bahasa Indonesianya buat ngeletek?), ditambah sensitif juga. 
Sedihnya, konon pemilik kulit kering akan lebih cepat berkeriput karena kadar minyaknya yang sedikit itu. Apa lagi faktor pertambahan usia. Tambah tua kan kulitnya juga mengalami penurunan kualitas. Makanya penting untuk pakai produk yang sesuai usia.
Dua bulan lalu, ada diskon Sensatia Botanicals di www.nihonmart.id. Udah lama pengin coba brand ini, tapi harganya itu lho yang bikin maju mundur mau beli, wkwkwkwk....
Pas dia bilang diskon pun gue masih ceki-ceki toko sebelah, soalnya gue pernah ngalamin ada salah satu e-commerce yang gembar-gembor diskon 50%, tapi pas gue cek di counter malah lebih murah di counter coba. Itu gimana ceritanya? Jadi misalkan untuk yang harga pasarannya Rp100.000,00, dia tulis harga aslinya Rp275.000,00 gitu. Diskon 50% pun tetep aja mahal. Pret  bangetlah pokoknya. Untung gue belom belanja di sono.
Balik lagi ke Sensatia Botanicals tadi, karena setelah gue cek diskonnya itu beneran, dan walaupun udah diskon pun harganya masih kemahalan bagi Della-si-medit, gue beranikan diri membeli Sensatia Botanicals Anti Wrinkle Serum ini dengan mengabaikan saldo rekening gue yang menjerit pedih. 

Review Sensatia Botanicals Anti Wrinkle Serum for 30+ Years

Karena bahan dasarnya herbal, baunya cukup menyengat. Tapi gue nggak masalah, suami juga nggak, jadi gue jalan terus. Dipakai setiap hari sebelum tidur sebagai step terakhir skin care routine. Gue nggak pake krim malam sih, jadi urutannya cuma double cleansing - toner (gue nggak double toning) - serum ini.
Percobaan pertama waktu itu gue pake jam tujuh malem. Dia kan botolnya pipet gitu ya, jadi cukup tiga tetes untuk seluruh wajah. 
Sampe jam 11 malem, kulit gue masih terasa lembab, tapi besokan paginya balik kering lagi. Tadinya gue udah lemes aja tuh, masa udah mehong gini nggak ada hasilnya, pikir gue. Tapi gue tetap pake terus. 
Setelah satu minggu pemakaian rutin, baru kulit gue terasa lembab pas bangun pagi walaupun rada siangan balik kering lagi.
Dua minggu kemudian, hasilnya terlihat. Kulit tambah lembab, kenyal, dan kerutan gue berkurang. Setelah satu bulan, gue makin jatuh cinta dengan kulit gue, hihihi....
Ini udah masuk dua bulan, kerutan di kening dan di dekat alis (karena gue sering mengernyit) udah berkurang banyak. Dan akhirnya gue bisa merasakan kulit glowing juga xD
Btw ini cuma 20 ml ya, jadi kalo kamu beli online, jangan kaget pas barangnya sampe.

Review Sensatia Botanicals Anti Wrinkle Serum for 30+ Years

Selain untuk 30+, Sensatia Botanicals juga menyediakan yang Anti Wrinkle Serum untuk 40+ dan 50+. 

Jumat, 27 Oktober 2017

Review: Revlon Natural Glamorous Blush On Shade Soft Spoken Pink

Hai hai Bloggies, assalamualaikum :)
Siapa di sini yang suka pakai blush on? Gue dulu tuh pakai blush on kalo mau kondangan aja, itu pun pinjam punya mama atau punya adik yang tone kulitnya beda dari gue, no wonder warnanya bikin pipi gue kayak abis ditabok. Jadi mesti tipis-tipiiiiisss banget pakainya, jadi agak traumatis sama blush on, wkwkwkwk....
Terus gue juga pernah bereksperimen dengan lipstik. How to dan hasilnya udah pernah di-post di blog juga kok, bisa dibaca di sini :)
Pakai eyeshadow juga pernah gue post di Instagram:



Sampai akhirnya pada suatu hari, gue putuskan I've had enough! Trauma ini harus diakhiri! Dengan memberanikan diri, gue pun pergi ke Pasar Slipi coz di sana ada counter kosmetik yang udah jadi langganan dan mbak-mbaknya tepercaya banget. Kalo jelek dia bilang jelek, kalo bagus dia rekomenin sampe gue teracuni :D
Gue tanya blush on yang warnanya pink natural. Dia rekomenin Revlon Natural Glamorous Blush On. Harganya Rp95.000,00. Ada lima warna: Fleshtone, Soft Spoken Pink, Natural Nude, Sandalwood Beige, Tawny Red. Dia bilang Soft Spoken Pink udah yang paling pas deh kalo yang gue cari adalah warna pink natural.

Revlon Natural Glamorous Blush On Shade Soft Spoken Pink

Dalam satu paket blush on ini udah ada satu kuas kecilnya, tapi nggak gue pakai karena gue punya kuas favorit buat blush on, Morphe R4. 
Yang gue suka dari Revlon ini adalah saat dioles di pipi, warnanya nggak langsung keluar, jadi enak banget buat di-build up. Nggak usah takut kayak abis ditabokin. 
Dan warnanya natural. Kalo kulit kamu cool undertone kayak gue dan masih malu-malu-tapi-mau untuk pakai blush on, warna ini bisa dicoba.
Kalau baca beberapa review sih ada yang bilang blush on ini ada shimmer walau nggak terlalu kentara. Nah, di muka gue shimmer-nya nggak muncul sama sekali, makanya gue langsung jatuh cinta.
Hasilnya di wajah kayak gini:




Semoga review ini membantu, ya :)


Senin, 25 September 2017

Review: Maybelline The Falsies Push Up Drama Mascara

Maybelline The Falsies Push Up Drama Mascara

Assalamualaikum, Bloggies ^^
Hari ini ngomongin mascara, yuk :)
Yang follow Instagram gue pasti tau kalo gue punya ukuran bulu mata yang mini. Makanya gue selalu nyari mascara yang bisa bikin bulu mata tambah lentik. Awalnya gue pake Wardah, tapi pas udah mau habis, gue putuskan untuk nggak repurchase karena mau coba Maybelline.
Pilihan jatuh ke Maybelline The Falsies Push Up Drama ini karena gue kemakan iklan yang bilang bahwa benda ini bisa bikin bulu mata lentik, begitu lentiknya sampai kita nggak perlu pakai bulu mata palsu lagi.
Gue lupa harganya berapa, pokoknya di atas RP100.000,00.

Maybelline The Falsies Push Up Drama Mascara

Kemasannya sendiri cantik banget dengan botol yang terbagi atas tiga warna: tutupnya warna merah, bagian tengah warna hitam, bagian bawah warna ungu.
Kalo dibuka, nggak ada yang terlalu istimewa dari sikatnya. Malahan waktu pertama lihat, gue sempet, "Lah, kok lurus gini aja?"
Ya maklum sempat terdoktrin bahwa sikat mascara yang melentikkan adalah yang bentuknya agak melengkung. Mohon dimaafkan ya, namanya juga baru kenal genit-genitan dari bulan April 2017....

Maybelline The Falsies Push Up Drama Mascara

Terus gue cobain, kan. Pertamanya nggak pake curler. Begitu disikat ke bulu mata, huwow... aplikatornya langsung ngangkat bulu mata. Terus, gue coba pake curler. Eh bener lho, bulu mata jadi lebih lentik dan tebal. Walaupun untuk dibilang kayak pake bulu mata palsu ya nggak juga. Cuma lumayan, lah :)
Ini gue bikinin videonya di IG setelah pake curler.


Bloggies ada yang pakai mascara ini juga? Atau punya masalah yang sama kayak gue?
Share dong ^^



Selasa, 29 Agustus 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

Alkisah, tersebutlah seorang perempuan yang nggak pernah terlalu hype pada satu idol group. Termasuk idol Korsel, sesuka apa pun dia terhadap drakor. 
Hingga CNBLUE datang.
Perempuan ini pun bertekad, CNBLUE harus jadi konser pertama yang ia datangi. Dan itulah yang terjadi. Walaupun sempat tertunda empat tahun dari konser pertama mereka di Jakarta, he he he....
Konsernya sendiri sih udah lewat lama banget, 15 Juli. Tapi guenya baru sempet nulis sekarang, wkwkwkwk....
Berangkat bareng Novi dan Ilmi, terus janjian ketemu sama Virgi dan Lia di sana. Acaranya sendiri berlangsung di ICE BSD. Bertajuk Between Us in Jakarta, ini pertama kalinya gue nonton konser plus pertama kalinya ke ICE BSD. Norak udah pasti lah :D

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

Gue bener-bener ngerasa beruntung karena konser pertama yang gue tonton adalah CNBLUE.
Pertama: BOICE tuh fans yang tertib. Mungkin karena satu era ya, jadi rata-rata bukan ABG-ABG rese gitu deh (monmaap kalo pembaca gue ada yang ABG seperti itu).
Kedua: Yayang Yongyong tampil total. 
Ketiga: IME menyediakan tempat salat yang kondusif. Ruang ikhwan dan akhwat terpisah (walaupun akhirnya dua-duanya jadi ruang akhwat sih, saking banyakan perempuan yang nonton :D), tempat wudu juga ada di sebelah ruang salat.
Oiya, tapi kamu nggak boleh bawa makanan, minuman, dan segala jenis kamera ke dalam venue. Semua tas digeledah di pintu masuk. Bahkan saat konser berjalan, ada orang yang nekad pake kamera go pro langsung dideketin panitia dan kameranya disita. 

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017
Tempat penukaran tiket yang nggak gue lewatin coz I got a very special ticket :p

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

Sebagai perempuan renta, gue lebih milih seat duduk. Apalagi sejak awal, gue udah berniat menikmati konser ini tanpa ngangkat-ngangkat hape. Ditambah lagi, sebelum konser ini ada konser yang luar biasa heboh sampe ada salah satu fansnya yang bikin kultwit tentang orang-orang yang nonton konser via hape. Dia bilang, dia terganggu dengan hape-hape yang terangkat di depannya dan gue mikir, gue nggak mau jadi orang yang mengganggu kek gitu.
Tapi ternyata dari tempat duduk gue, suasananya kondusif banget buat ngerekam. Jadi ya adalah satu-dua foto dan video yang berhasil gue ambil walaupun pas diliat di rumah, hasilnya nggak bagus juga *elap keringet*

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017

CNBLUE Between Us in Jakarta 2017



Vibe konser tuh emang beda ya dengan kita nonton dari kompi atau TV. Gue sekarang ngerti kenapa ada orang yang rela keluarin uang ratusan ribu bahkan lebih, demi nonton konser. Ini adalah jenis kebahagiaan yang bisa dibeli, he he he....
Ada detik-detik gue terpana (ya maklum ya konser pertama), yaitu saat Yayang Yong selesai nyanyi, terus lampu di panggung mati satu per satu sampai yang tersisa cuma lampu hijau di belakangnya, cahayanya berpendar ke seluruh penjuru mata angin. Yayang jadi pusat semesta selama beberapa detik. Ah, those kind of feeling you can only felt at concert.... *kemudian galau* 
CNBLUE nyanyi banyak lagu, termasuk lagu dari mini album terbaru mereka, 7ºCN. Bahkan Manito dinyanyikan secara akustik.  
Ada sih beberapa yang gue aplot di youtube:




Sebetulnya gue mau cerita banyak. Tentang Yayang Yong yang dua kali jatuh di panggung saking dia semangat lompat-lompat. Tentang Yayang Yong yang nyanyi Despacito dengan lirik yang diganti. Tentang Yayang Yong yang bikin lagu khusus tentang Jakarta. Tentang BOICE yang begitu excited teriak-teriak minta Jonghyun nyanyi (sayangnya nggak terkabul). Tentang Yayang Yong yang turun panggung dan salaman dengan beberapa penonton. Tentang Yayang Yong yang teriak I love you ke penonton. Tentang Yayang Yong yang ngambil topi kuning yang dilempar penonton ke panggung. Tentang lagu Young Forever yang jadi lagu penutup dan bikin mata gue berkaca-kaca karena kalo lagu ini berakhir, gue harus bangun dari mimpi indah ini. Tentang confetti yang bertaburan dari atas dan air yang menggenang di mata gue.
Tapi nanti gue baper. Gimana dong? :p
Jadi, segitu dulu cerita konser CNBLUE yang sekaligus jadi konser pertama gue. Semoga bukan yang terakhir, ya. Makanya Yayang Yong sering-sering dong ke Jakarta. Banyak yang nunggu, lho ^^


Rabu, 02 Agustus 2017

Review: Wardah Intense Matte Peach Perfect, Emina Sugar Rush Cookie Dough, Emina Creme de la Creme Emily's Peach


Siapa di sini yang suka lipstik nude? Gue sebetulnya nggak terlalu suka, tapi kalo lihat orang pake kok kelihatannya bagus, jadinya coba aja beli, deh.
Hasil nonton beberapa rekomen lipstik nude di yutup mengantarkan gue pada dua produk Emina: Sugar Rush shade Cookie Dough dan Creme de la Creme shade Emily's Peach. 
Terus pas sampe rumah, gue baru ngeh kalo warna Cookie Dough agak-agak mirip Wardah Peach Perfect yang pernah gue beli dan gue bikin swatch-nya di sini



nude lipstick

Karena Peach Perfect-nya udah pernah dibahas, gue cuma kasih lihat hasil swatch di bibir aja, ya. 


wardah peach perfect

Berikutnya, Emina Sugar Rush Cookie Dough. Ini bahkan seorang Suhay Salim pun bilang dia suka, makanya gue penasaran :D
Kemasannya plastik dengan warna biru-putih. Nettonya 3,8 gr. Mengandung olive oil, jojoba oil, dan shea butter yang diklaim mampu menghidrasi bibir. Di gue, warnanya susah keluar. Beberapa kali oles baru muncul, dan nggak pigmented. Ya nggak heran sih, dia juga nggak mengklaim dirinya sebagai lipstik berpigmented. Guenya aja yang punya ekspektasi ketinggian, wkwkwkwk....
Hasilnya sheer banget. Oiya, lipstik ini juga bau kimianya masih kuat. Harga Rp36.000,00.

Emina sugar rush cookie dough
Emina Sugar Rush Cookie Dough

Emina Sugar Rush Cookie Dough

Lanjut ke Emina Creme de la Creme shade Emily's Peach. Tadinya gue mau beli Emma's Nude karena itu yang banyak direkomen orang. Eh tapi pas gue coba tasternya di Guardian, warnanya pucet banget. Jadi pilihan jatuh ke Emily's Peach yang mana nggak ada taster, sodara-sodara. Duh jangan pernah deh jangan pernah jangan jangan jangaaaaaaaaaannn beli lipstik tanpa dicoba dulu.
Andai si Cookie Dough ada tasternya juga gue rasa gue batal beli, tuh. Orang warnanya mirip banget sama Wardah Peach Perfect :D
Ini tuh warnanya neon banget yang amazingly surprisingly kelihatan bagus banget di kamera, tapi in real life nggak banget. Jadi ya, gue nyobain lipstik-lipstik ini plus foto-foto dan ngevideoin buat IG satu jam sebelum jemput sekolah si bungsu. Abis itu gue langsung jalan, sementara lipstik terakhir yang gue pake adalah Emily's Peach ini. Nggak gue hapus. Di sekolahan, ibu-ibu pada menatap gue dengan takjub. Mungkin mereka pikir, "Berani banget mamanya Zi pake lipstik begitu keluar rumah." :D
Kalo pede sih nggak apa-apa, ya. Warnanya neon. Tuh, sampe gue tegasin dua kali.
Packagingnya mah manis banget. Warna putih dan di bagian atas tutupnya ada cermin kecil, tinggal dibuka ke arah atas. Nettonya sama dengan yang Cookie Dough, 3,8 gr.

Emina creme de la creme Emily's peach
Emina Creme de la Creme Emily's Nude

Emina creme de la creme Emily's peach

Versi video swatch-nya bisa dilihat di sini:

Sesungguhnya gue nggak suka lipstik nude coz what's the point of pake lipstik kalo nggak kelihatan warnanya? Tapi tetep aja kalo ada beauty vlogger yg nyebut-nyebut shade sebuah lipstik, gue jadi penasaran 😁. 1. Wardah Intense Matte Peach Perfect Pigmented, matte, harga 43rb 2. Emina Sugar Rush Cookie Dough Mesti beberapa kali oles baru warnanya keluar, hasilnya sheer, harga 36rb 3. Emina Creme de la Creme Emily's Peach Pigmented, warnanya orens muda, tapi neon. Nggak bakal gue pake keluar rumah kayaknya, nggak berani 😂😂 Tapi buat di foto cakep banget. Ntar gue post fotonya. Harga 35rb. Review lebih lengkap segera di blog, ya 😊 #lipstiknude #nudelip #reviewlipstik #wardahintensematte #wardahpeachperfect #eminasugarrush #eminacookiedough #eminacremedelacreme #eminaemilyspeach #videoreview #lipstickjunkie #lipstickaddict
A post shared by della (@frym_) on

Tampaknya perburuan lipstik warna nude gue masih panjang... (-_-")
Bloggies pakai lipstik nude, nggak? Ada rekomendasi? :) 


Jumat, 21 Juli 2017

Review: The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask


Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Assalamualaikum, Bloggies ^^
Kalo kamu ngikutin postingan IG gue, pasti tau kalo gue emang lebih condong ke skin care, terutama masker, he he he....
Gue tertarik beli produk The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask karena gue emang punya masalah dengan komedo di dagu dan hidung. Kalo masalah bruntusan kan udah kelar tuh (baca postingan sebelum ini).
Gue baru tiga kali pakai masker ini sih, tapi dari pertama pemakaian juga hidung langsung terasa licin. Makanya gue terusin.

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Harganya lumayan deh, apa karena gue beli di mall ya. Di The Face Shop Central Park harganya Rp110.000,00. Beratnya 50 gram. Tapi harusnya nggak rugi-rugi amat ya, kan gue pakainya juga cuma di dagu dan hidung, udah gitu seminggu sekali.
Gue pake tiap hari Rabu sore, sementara si peeling off mask yang kemaren gue bahas, gue pakai tiap hari Sabtu pagi.
Teksturnya putih kental dan lengket. Gue pakainya agak tebal sih, soalnya waktu pertama coba kan masih takut-takut, tuh. Jadi gue pakai cuma sedikit. Akhirnya malah susah dikelupasin dari kulit, banyak sisa yang nempel. 
Ini hasil yang keluar dari sekali pencet. Gue biasanya pake dua pencet untuk hidung, dua pencet untuk dagu.

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask
Mohon maafkan hamba dan jidat hamba yang luas ini ya, Bloggies :p

Tunggu selama 10-15 menit, pokoknya sampai terasa keras. Setelah itu, dikelupas pelan-pelan dari ujung menuju ke tengah ya, supaya komedonya terangkat. Gue kasih tau aja, berhubung ini maskernya lengket, pas dikelupas ofkors kulit jadi terasa tersengat dan panas. Tapi setimpal sih dengan hasilnya. Menurut gue pribadi lho, ya. 

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Selama tiga kali pakai itu, selalu ada sisa-sisa masker yang masih nempel di muka. Nah, gue bersihinnya pakai toner. Any toner will do. Mungkin pakai air juga bisa, tapi gue belum pernah coba.
And you're done. Selamat menikmati hidung yang bersih dan licin ^^

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Senin, 17 Juli 2017

Review: Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Hai hai, assalamualaikum ^^
Gue mau share pengalaman setelah tiga bulan pake duo Sariayu ini. Awalnya gue beli Sariayu Peel Off Mask ini karena, seperti biasa, tertarik warnanya. Gue sering deh beli barang karena tertarik kemasan. Untungnya cuma buat produk make up. Kalo sama manusia gue malah ngeri sama yang kemasannya bagus, biasanya nipu #curcol #mulaingelantur
Waktu itu lagi jalan-jalan di Transmart Central Park terus liat botol lucu berwarna hijau inih. Pas waktu itu emang niatnya lagi mau beralih dari duo Mundisari yang udah mau abis. Ya udah beli aja. Apalagi masker ini udah dapet sertifikasi halal dari MUI.

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Mengandung ekstrak bunga Langsat, bunga Hisbiscus, vitamin C, dan provitamin B5, masker ini mengklaim mampu melembapkan dan mencerahkan wajah.
Teksturnya transparan agak kental, begitu disapukan ke wajah langsung lengket. Cara pakainya, dituangkan sedikit di tangan, lalu oleskan ke seluruh wajah dengan menghindari area sekitar mata dan mulut. Tunggu 10-15 menit atau sampai muka terasa kaku, lalu kelupas sampai bersih. Biasanya sih abis itu gue bersihin muka pake toner biar semua sisa masker bener-bener terangkat.
Pemakaian pertama, muka langsung terasa lebih licin dan lebih lembap, makanya gue terusin, pakai seminggu sekali.
Sekitar dua minggu kemudian, gue berburu Facial Scrub-nya. Ketemu di Taman Anggrek. Di sana ada counter khusus Marta Tilaar, tepatnya di Ground Floor G 92-93.


Cara pakainya kayak pakai sabun cuci muka pada umumnya, tuang secukupnya di tangan, lalu bersihkan wajah sambil agak dipijat. Bilas dengan air. Di bagian belakang sih tertulis pemakaiannya tiga kali seminggu, tapi gue pakai seminggu sekali, sebelum maskeran. Jadi gue scrubbing dulu, terus pakai masker.
Teksturnya ya kayak facial scrub pada umumnya, putih dan mengandung butir-butir scrub. Tapi tenang aja, butirannya nggak bikin kulit wajah sakit atau memerah, kok. At least to me :)

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Duo Sariayu ini ternyata ampuh banget  buat ngilangin bruntusan di dahi gue. Sekarang mulus lus lussss....
Kalo untuk jerawat, gue kurang tau ya ngaruh atau nggak, secara muka tante mah nggak jerawatan. Cuma kekeringan luar biasa :p
Nggak nyesel deh belanja impulsif waktu itu, wkwkwkwk....


Rabu, 12 Juli 2017

Review: Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hadalabo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hai hai, assalamualaikum ^^
Bloggies ada yang udah pernah denger tentang Hada Labo? Atau jangan-jangan malah pemakai setia, nih. 

Gue udah lama sih denger tentang produk Jepang ini, tiap maen ke Transmart Central Park pasti deh pegang-pegang, baca-baca blurb-nya (blurb? Emangnya novel?), terus tarok lagi di rak. Belum ada yang bikin hati gue tergerak buat beli, sih. Padahal harganya cukup terjangkau juga.
Sampe kemudian IG Female Daily nge-post foto Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream ini. Racun banget emang. Apa lagi waktu itu BB Cream Emina gue emang udah tiris. Apalagi embel-embel anti agingnya itu sungguh menggowdah. Umur segini kalo denger istilah anti aging, radar pasti langsung nyala, wkwkwk.... (umpetin KTP)
Akhirnya gue beneran beli. Harganya mayan sih buat sebuah krim berukuran 25gram, Rp94.000,00. Tapi gpp, mari kita coba. 

Tadi di awal, gue udah nyebut BB Cream, CC Cream. Sebetulnya ada bedanya nggak, sih?
BB Cream stands for Blemish Balm, sedangkan CC Cream stands for colour control, colour correcting, atau complexion care. Intinya, CC Cream satu tingkat di atas BB Cream. Kalo BB Cream kandungannya ringan, CC Cream agak lebih berat, tapi nggak seberat foundation. 
CC Cream Hada Labo sendiri terdiri atas dua varian, Ultimate Whitening CC Cream dan Ultimate Anti Aging CC Cream. Keduanya punya dua pilihan warna, yaitu Royal Ivory dan Elegant Beige.
Masih bingung kamu cocok pakai warna apa? Dicoba aja dulu. Di counter Hada Labo ada testernya, kok. Kalo belum tau cara pilih warna foundation yang cocok, bisa dilihat di sini ^^




CC Cream Hada Labo Ultimate Anti Aging ini udah mengandung SPF yang cukup tinggi, yaitu SPF 35/PA+++. No alcohol dan no fragrance, jadi harusnya sih aman buat kulit sensitif. Coverage-nya ternyata sheer banget, jadi nggak terasa berat di muka. Mau di-build up beberapa kali pun nggak akan terasa kayak pake topeng. Tapi sayangnya nggak terlalu nutup mata panda gue (apa karena udah terlalu gelap ya...) jadi masih tetap butuh concealer.


Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Oh ya, untuk beberapa orang, CC Cream ini bikin kulit tambah kering karena finishingnya yang matte, jadi yang punya kulit kering kayak gue harus tambahin porsi pelembabnya, deh. 
Kalo kulitmu berminyak atau kombinasi, kayaknya cocok pakai ini untuk sehari-hari. Tapi gue harus kembali puas dengan kombinasi pelembab dan bedak tabur karena kalo CC Cream ini dipake tiap hari nanti muka gue tambah kering, hehehehe....
Bloggies ada pengalaman dengan Hada Labo? Boleh kok share di sini ^^
Oh iya, gue juga ada bikin review singkatnya di Instagram. Yang belum follow, follow dong :D