Jumat, 21 Juli 2017

Review: The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask


Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Assalamualaikum, Bloggies ^^
Kalo kamu ngikutin postingan IG gue, pasti tau kalo gue emang lebih condong ke skin care, terutama masker, he he he....
Gue tertarik beli produk The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask karena gue emang punya masalah dengan komedo di dagu dan hidung. Kalo masalah bruntusan kan udah kelar tuh (baca postingan sebelum ini).
Gue baru tiga kali pakai masker ini sih, tapi dari pertama pemakaian juga hidung langsung terasa licin. Makanya gue terusin.

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Harganya lumayan deh, apa karena gue beli di mall ya. Di The Face Shop Central Park harganya Rp110.000,00. Beratnya 50 gram. Tapi harusnya nggak rugi-rugi amat ya, kan gue pakainya juga cuma di dagu dan hidung, udah gitu seminggu sekali.
Gue pake tiap hari Rabu sore, sementara si peeling off mask yang kemaren gue bahas, gue pakai tiap hari Sabtu pagi.
Teksturnya putih kental dan lengket. Gue pakainya agak tebal sih, soalnya waktu pertama coba kan masih takut-takut, tuh. Jadi gue pakai cuma sedikit. Akhirnya malah susah dikelupasin dari kulit, banyak sisa yang nempel. 
Ini hasil yang keluar dari sekali pencet. Gue biasanya pake dua pencet untuk hidung, dua pencet untuk dagu.

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask
Mohon maafkan hamba dan jidat hamba yang luas ini ya, Bloggies :p

Tunggu selama 10-15 menit, pokoknya sampai terasa keras. Setelah itu, dikelupas pelan-pelan dari ujung menuju ke tengah ya, supaya komedonya terangkat. Gue kasih tau aja, berhubung ini maskernya lengket, pas dikelupas ofkors kulit jadi terasa tersengat dan panas. Tapi setimpal sih dengan hasilnya. Menurut gue pribadi lho, ya. 

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Selama tiga kali pakai itu, selalu ada sisa-sisa masker yang masih nempel di muka. Nah, gue bersihinnya pakai toner. Any toner will do. Mungkin pakai air juga bisa, tapi gue belum pernah coba.
And you're done. Selamat menikmati hidung yang bersih dan licin ^^

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Review The Face Shop Jeju Volcanic Lava Peel Off Clay Nose Mask

Senin, 17 Juli 2017

Review: Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Hai hai, assalamualaikum ^^
Gue mau share pengalaman setelah tiga bulan pake duo Sariayu ini. Awalnya gue beli Sariayu Peel Off Mask ini karena, seperti biasa, tertarik warnanya. Gue sering deh beli barang karena tertarik kemasan. Untungnya cuma buat produk make up. Kalo sama manusia gue malah ngeri sama yang kemasannya bagus, biasanya nipu #curcol #mulaingelantur
Waktu itu lagi jalan-jalan di Transmart Central Park terus liat botol lucu berwarna hijau inih. Pas waktu itu emang niatnya lagi mau beralih dari duo Mundisari yang udah mau abis. Ya udah beli aja. Apalagi masker ini udah dapet sertifikasi halal dari MUI.

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Mengandung ekstrak bunga Langsat, bunga Hisbiscus, vitamin C, dan provitamin B5, masker ini mengklaim mampu melembapkan dan mencerahkan wajah.
Teksturnya transparan agak kental, begitu disapukan ke wajah langsung lengket. Cara pakainya, dituangkan sedikit di tangan, lalu oleskan ke seluruh wajah dengan menghindari area sekitar mata dan mulut. Tunggu 10-15 menit atau sampai muka terasa kaku, lalu kelupas sampai bersih. Biasanya sih abis itu gue bersihin muka pake toner biar semua sisa masker bener-bener terangkat.
Pemakaian pertama, muka langsung terasa lebih licin dan lebih lembap, makanya gue terusin, pakai seminggu sekali.
Sekitar dua minggu kemudian, gue berburu Facial Scrub-nya. Ketemu di Taman Anggrek. Di sana ada counter khusus Marta Tilaar, tepatnya di Ground Floor G 92-93.


Cara pakainya kayak pakai sabun cuci muka pada umumnya, tuang secukupnya di tangan, lalu bersihkan wajah sambil agak dipijat. Bilas dengan air. Di bagian belakang sih tertulis pemakaiannya tiga kali seminggu, tapi gue pakai seminggu sekali, sebelum maskeran. Jadi gue scrubbing dulu, terus pakai masker.
Teksturnya ya kayak facial scrub pada umumnya, putih dan mengandung butir-butir scrub. Tapi tenang aja, butirannya nggak bikin kulit wajah sakit atau memerah, kok. At least to me :)

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Review Sariayu Putih Langsat Facial Scrub dan Peel Off Mask

Duo Sariayu ini ternyata ampuh banget  buat ngilangin bruntusan di dahi gue. Sekarang mulus lus lussss....
Kalo untuk jerawat, gue kurang tau ya ngaruh atau nggak, secara muka tante mah nggak jerawatan. Cuma kekeringan luar biasa :p
Nggak nyesel deh belanja impulsif waktu itu, wkwkwkwk....


Rabu, 12 Juli 2017

Review: Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hadalabo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hai hai, assalamualaikum ^^
Bloggies ada yang udah pernah denger tentang Hada Labo? Atau jangan-jangan malah pemakai setia, nih. 

Gue udah lama sih denger tentang produk Jepang ini, tiap maen ke Transmart Central Park pasti deh pegang-pegang, baca-baca blurb-nya (blurb? Emangnya novel?), terus tarok lagi di rak. Belum ada yang bikin hati gue tergerak buat beli, sih. Padahal harganya cukup terjangkau juga.
Sampe kemudian IG Female Daily nge-post foto Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream ini. Racun banget emang. Apa lagi waktu itu BB Cream Emina gue emang udah tiris. Apalagi embel-embel anti agingnya itu sungguh menggowdah. Umur segini kalo denger istilah anti aging, radar pasti langsung nyala, wkwkwk.... (umpetin KTP)
Akhirnya gue beneran beli. Harganya mayan sih buat sebuah krim berukuran 25gram, Rp94.000,00. Tapi gpp, mari kita coba. 

Tadi di awal, gue udah nyebut BB Cream, CC Cream. Sebetulnya ada bedanya nggak, sih?
BB Cream stands for Blemish Balm, sedangkan CC Cream stands for colour control, colour correcting, atau complexion care. Intinya, CC Cream satu tingkat di atas BB Cream. Kalo BB Cream kandungannya ringan, CC Cream agak lebih berat, tapi nggak seberat foundation. 
CC Cream Hada Labo sendiri terdiri atas dua varian, Ultimate Whitening CC Cream dan Ultimate Anti Aging CC Cream. Keduanya punya dua pilihan warna, yaitu Royal Ivory dan Elegant Beige.
Masih bingung kamu cocok pakai warna apa? Dicoba aja dulu. Di counter Hada Labo ada testernya, kok. Kalo belum tau cara pilih warna foundation yang cocok, bisa dilihat di sini ^^




CC Cream Hada Labo Ultimate Anti Aging ini udah mengandung SPF yang cukup tinggi, yaitu SPF 35/PA+++. No alcohol dan no fragrance, jadi harusnya sih aman buat kulit sensitif. Coverage-nya ternyata sheer banget, jadi nggak terasa berat di muka. Mau di-build up beberapa kali pun nggak akan terasa kayak pake topeng. Tapi sayangnya nggak terlalu nutup mata panda gue (apa karena udah terlalu gelap ya...) jadi masih tetap butuh concealer.


Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Hada Labo Ultimate Anti Aging CC Cream

Oh ya, untuk beberapa orang, CC Cream ini bikin kulit tambah kering karena finishingnya yang matte, jadi yang punya kulit kering kayak gue harus tambahin porsi pelembabnya, deh. 
Kalo kulitmu berminyak atau kombinasi, kayaknya cocok pakai ini untuk sehari-hari. Tapi gue harus kembali puas dengan kombinasi pelembab dan bedak tabur karena kalo CC Cream ini dipake tiap hari nanti muka gue tambah kering, hehehehe....
Bloggies ada pengalaman dengan Hada Labo? Boleh kok share di sini ^^
Oh iya, gue juga ada bikin review singkatnya di Instagram. Yang belum follow, follow dong :D

Sabtu, 08 Juli 2017

Cool Undertone, Warm Undertone

Life is short. Wear all colors, begitu satu quote yang pernah gue baca. Tadinya gue juga berprinsip gitu. Makanya dulu gue sering beli baju/ jilbab online karena melihat baju itu bagus dipakai model, tapi pas gue pake kok warnanya nggak cocok di kulit? 
Kalo nggak, gue beli jilbab secara impulsif di Thamrin City karena rayuan abangnya, “Kakak kan, putih. Pakai apa saja cocok.” Yang ternyata zonk. Berkali-kali melakukan kesalahan yang sama: beli baju atau jilbab yang bikin muka terlihat kusam, atau pucat, atau pokoknya bikin gue bergumam sendiri di depan cermin, “What is wrong with this picture?!!”
Tapi ada hikmahnya juga, sih. Gue learning by doing warna-warna apa yang sebaiknya gue hindari dan warna-warna apa yang bikin gue terlihat glowing.
Kemudian, gue baca tentang cool undertone dan warm undertone. Selama ini, gue kira yang namanya jenis kulit itu hanya putih, kuning langsat, medium, dan lain-lain. Ternyata di bawahnya masih ada warna lain (undertone). Kamu bisa aja punya jenis kulit yang sama dengan temanmu, sama-sama kuning langsat misalnya, tapi undertone-nya berbeda.
Terus, gimana cara mengetahui apa undertone kamu? Sejauh ini, ada tiga cara mudah:
1.       Cek warna urat nadi
Coba lihat warna nadi di pergelangan tanganmu. Kalau warnanya kebiruan, berarti kulitmu cool undertone. Kalau warnanya kehijauan, berarti warm undertone.
2.       Apa kata matahari?
        Coba berjemur beberapa menit di suatu siang yang panas. Apakah pipimu bersemu pink/ kemerahan, atau cokelat keemasan? Kalau yang pertama, berarti cool undertone. Kalau yang kedua, warm undertone. 
3.      Emas? Atau perak?
Kalau kamu terlihat bagus mengenakan perhiasan perak/ platina, berarti kamu cool undertone. Kalau emas, kamu warm undertone. Ini agak tricky sih menurut gue, karena kadang kita tertukar antara yang kita suka dan yang benar-benar terlihat bagus pada kita. Contohnya gue, deh. Gue cool undertone dan semua orang juga bilang gue lebih glowing kalo pake perhiasan perak, tapi gue lebih suka emas, gimana dong, he he he…..

Nah, kalo udah tahu apa warna undertone-mu, kamu bisa lebih gampang memilih warna baju, terutama jilbab, ya. Soalnya jilbab itu paling dekat dengan muka. Salah warna bisa bikin keseluruhan wajahmu terlihat “salah”. Cool undertone lebih bagus mengenakan warna-warna putih terang, hitam, biru, hijau, pink, dan ungu, sementara warm undertone bisa mengandalkan warna-warna kuning gading, kuning, oranye, dan cokelat.
Setelah tahu tentang undertones ini, gue jadi lebih waspada kalo belanja dan nggak gampang termakan bujuk rayu si abang karena sekarang gue tahu, cuma karena kulit gue putih bukan berarti gue cocok pake semua warna, he he he….
Tau apa undertones kita juga berguna banget kalo kita mau pilih warna lipstik atau blush on. Ya, emang sih preferensi orang beda-beda. Ada yang pede aja pake warna yang nggak cocok buat undertone-nya. Tapi gue mah senengnya cari aman aja :D
Orang-orang dengan cool undertone sebetulnya cocok menggunakan semua warna, dari yang bold ekstrem kayak biru atau ungu hingga ke nude. Tapi warna yang disarankan sih yang rosy pink, cokelat gelap, juga warna-warna segelap plum.
Kalau warm undertone, disarankan memilih lipstik yang punya hint kuning, misalnya oranye dan kecokelatan.  
Ada bonus video dari Instagram gue nih tentang cara mengetahui undertone. Jadi, apa undertone kamu, Bloggies? :)


Rabu, 05 Juli 2017

Eyeshadow Hacks: Alis dan Blush On

eyeshadow hacks

Hai semua, assalamualaikum :)
Pasti udah pada tau dong kalo yang namanya make up itu sebetulnya bisa dialihfungsikan. Misalnya lipstik yang bisa dijadikan eyeshadow dan blush on, untuk beberapa warna malah bisa dijadikan corrector. Nah, kalo aku sih biasanya memaksimalkan eyeshadow. Yang sering aku lakuin dua ini: eyeshadow sebagai pensil alis dan eyeshadow sebagai blush on.
Untuk eyeshadow sebagai pensil alis, aku pakai Wardah Nude Colours Eyeshadow yang shade Passionate. Di dalamnya ada tiga warna: white champagne, silver greyish, dark brown. Warna yang kupakai yang dark brown. Jangan lupa kuasnya, ya. Untuk mengaplikasikan eyeshadow di alis, aku wajib banget pake kuas. Yang aku pakai Lamica Angled Eye Brush atau Lamica 305 Eyebrow Brush.

Lamica Brow Brush

Cara pakainya pernah aku post di Instagram:



Sedangkan untuk eyeshadow sebagai blush on, aku pakai Inez Eyeshadow No. 7 Pattaya. Sebetulnya agak tricky ya, karena kalo kurang banyak, warnanya nggak keluar, sedangkan kalo terlalu banyak, pipi kita jadi keunguan. Dan susah nge-build up kalo pake eyeshadow. Paling aman emang pake blush on beneran sih, hehehehe....
Pengaplikasiannya menggunakan kuas blush on. Biasanya aku pakai Ecotools Mattifying Finish Brush atau Morphe R4 Pro-Angle Brush.

Morphe R4

Aku pernah post videonya di Instagram yang menggunakan Ecotools Mattifying Finish Brush:



Itu tadi eyeshadow hacks yang biasa kupakai. Kalau bloggies, gimana? Mungkin ada yang punya cara lain? Yuk share :)