Minggu, 14 Februari 2021

Asal-Usil Duku Palembang (Berdasarkan Kesotoyan Seorang Della)


Haaaaaaaaaaaaaaaiiii Bloggies, apa kabar? 😊😊😊
Gue mau ngajak kalian agak mikir dikit: kenapa namanya duku palembang padahal di Palembang nggak ada kebun duku?
Ya karena asalnya duku itu dari Komering, daerah yang, selain menghasilkan duku, juga penghasil gadis-gadis cantik dari Sumatera Selatan. Silakan bikin risetnya kalo nggak percaya 😜
Terus kenapa dibilangnya duku palembang? (Oiya, sebelum ada yang protes, nama daerah yang digunakan untuk makanan emang pake huruf kecil, ya. Kayak bubur manado, asam jawa, nasi padang, dll. Silakan googling atau tanya ke dosen bahasa 😉) 
Nah, balik ke masalah. Yuk kilas balik ke masa kecil gue. Sejak sebelum SD, gue udah tau kalo gue ini keturunan Komering. Makanya kalo ada yang nanya, "Orang mana?"
Gue jawab dengan lantang dan jelas, "Komering."
Kemudian alur percakapannya akan jadi kurang lebih begini, "Hah? Komering? Di mana tuh?"
"Sumatera Selatan."
"Ooooohhh.. Palembang?"
"Bukan. Komering." Kekeuh karena mama-papa juga selalu bilang Komering itu bukan Palembang.
"Sumatera Selatan itu Palembang. Jadi kamu orang Palembang?"
Hening yang mencekam karena gue lagi mempertanyakan tingkat kecerdasan orang di depan gue. Ya tapi kalo tiap orang yang nanya semuanya berkomentar yang sama, ya udahlah sejak itu kalo ada yang nanya gue dari mana, bilang aja Palembang. Kelar urusan. Palingan pertanyaan selanjutnya cuma, "Oh, bisa bikin pempek dong?"
Atau, "Coba dong ngomong pake bahasa Palembang. Gue seneng dengar logatnya." 
😑😑😑
Makanya ketika menyadari kenyataan bahwa duku palembang asalnya dari Komering, gue bisa bayangin kejadian asalnya gimana.
Seorang pembeli berhenti di sebuah stan bertuliskan "Duku Komering". Terjadilah percakapan:
Pembeli: Bang, duku dari mana ini?
Penjual: Komering, Pak.
Pembeli: Hah? Komering? Di mana tuh?
Penjual: Sumatera Selatan.
Pembeli: Ooooohhh.. Palembang?
Penjual: Bukan. Komering.
Pembeli: Sumatera Selatan itu Palembang. Jadi ini duku Palembang?
Dua ratus pembeli kemudian, si abang penjual mencoret kata Komering dan menggantinya dengan Palembang. Selesai.
Cuma analisa sotoy gue ya, soalnya kata bapake yang lahir dan besar di Palembang pun, di sana emang nggak ada pohon duku. 
CMIIW and have a good weekend 😊

2 komentar:

  1. Mungkin perlu ditunjukin peta, Palembang di mana, Komering di mana. Biar jelas keliatan beda Komering sama Palembang.

    BalasHapus

Mau komen? Silakan :)